Gunung
Latimojong merupakan gunung tertinggi di Tanah Sulawesi dan termasuk ke dalam
jajaran 7 puncak tertinggi di Indonesia. Gunung ini terletak di Kabupaten Enrekang
Provinsi Sulawesi Selatan yang berjarak sekitar 245 km dari pusat Kota
Makassar. Untuk mencapai desa Baraka kita bisa menggunakan kendaraan umum jenis
Avanza dengan ongkos 100-120ribu. Sesampainya di desa Baraka Pendaki biasanya
singgah di pondok nya pak Dadang yang dijadikan basecampnya KPA Lembayung. Konon
katanya gunung ini merupakan salah satu gunung tersulit di Indonesia untuk di
daki. Sebelum adanya kendaraan sampai desa terakhir (desa Latimojong) untuk
mencapai desa tersebut dibutuhkan waktu 2 hari 1 malam dengan berjalan kaki
dari desa terakhir yang bisa diakses mobil (desa Baraka). Jalur yang dilewati
menuju desa Latimojong dari desa Baraka berupa jalanan ekstrim, sebalah
kiri/kanan berupa jurang yang dalamnya puluhan meter. Untuk menuju desa Latimojong
kita bisa menyapa mobil jeep dengan harga sewa 1,4 juta, atau sewa mobil truk
seharga 2 juta pulang pergi dan bisa diisi berapapun juga, alternatif terakhir
adalah naik ojeg dengan ongkos sekitar 100-150 ribu.Perjalanan masih disambung
dengan jalan kaki untuk menuju desa Karangan desa terakhir kita melapor untuk
melakukan pendakian, waktu tempuh sekitar 2 jam dengan tanjakan terjal dengan
hanya sedikit sekali bonus. Selama perjalan kita akan disuguhi dengan panorama
alam yang sangat indah, disini banyak terdapat desa-desa yang terletak di kaki
pegunungan yang kemiringanya cukup tajam. Dari desa karangan sampai pos
terakhir menuju puncak kita akan melewati 7 pos dengan karakter medan yang
berbeda-beda dan ciri khas masing-masing.
1. Desa Karangan – POS I
Jalur yang kita lewati adalah
perkebunan kopi warga, ini adalah trek terpanjang yang harus dilewati
dibandingkan 6 trek berikutnya, waktu tempuh sekitar 2 – 2,5 jam, di trek ini
kita akan melewati lintasan licin yang sangat terjal saya menyebutnya tanjakan
kopi karena yang kita lewati adalah benar-benar kebun kopi. Sepanjang lintasan
ini adalah lahar tebuka belum memasuki hutan.
2. POS I – POS II
Menuju pos II kita akan mulai memasuki
hutan yang lebat, lintasan yang kita lewati adalah tanjakan dan turunan. Pos II
terletak di Pinggir sungai, disini bisa dipakai untuk berkemah hanya saja muat
untuk sekitar 3-4 tenda saja karena lahanya sempit. Lintasan menuju pos II
tidak seterjal Lintasan menuju pos I, waktu tempuh POS I menuju POS II sekitar
1,5 – 2 jam
3. POS II – POS III
Ini adalah lintasan paling terjal
kedua, panjang lintasan hanya sekitar 0,6 km namun tanjakan benar-benar terjal
dengan kemiringan sekitar 75° - 80° (perkiraan). Untuk melewati trek ini kita
harus berpegangan pada akar-akar. Waktu tempuh sekitar 1 jam
4. POS III – POS IV
Panjang lintasanya sekitar 1 km
treknya sudah mulai tidak terlalu terjal dan cukup banyak bonus, waktu tempuh
sekitar 1 – 1,5 jam, di pos IV bisa mendirikan tenda sekitar belasan tenda. Lokasinya
tertutup oleh pepohonan.
5. POS IV - POS V
Panjang lintasan menuju pos V sekitar
1 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam, lintasan tidak seterjal lintasan-
lintasan sebelumnya dan banyak ditemukan bonus, lahannya cukup luas dan bisa
muat untuk sekitar 15 - 20 tenda, namun menurut pendaki lokal di pos V terkenal
dengan badainya walaupun lahanya tidak terbuka. Sekitar 150 ke arah barat
terdapat sumber air, pendaki bisanya mengisi air disini untuk persedian menuju
pos VII
6. POS V - POS VI
Lintasan mulai agak terjal kembali
dibandingkan dengan lintasan pos V. Mulai dari trek ini tipe tanaman sudah
berbeda. Mualai dari sini sebelum sampai di POS VII sudah mulai terbuka
pemandangan pegunungan mulai tampak dari sini. Waktu tempuh sekitar 1 – 1,5 jam
7. POS VI - POS VII
Tipe lintasan menuju pos VII hampir
sama dengan lintasan sebelumnya namun sudah lebih terbuka lagi dan tingkat
keterjalan mulai meningkat kembali, dengan waktu tempuh sekitar 1-1,5 jam. Dari
pos VII jika cuaca cerah kita bisa menikmati Sunset. Di Pos ini terdapat sumber
air dan bisa mendirikan tenda dengn kapasitar sekitar 20 tenda. Tempat yang
lebih luas untuk mendirikan tenda adalah di kawasan Telaga, dari Pos VII kita
harus naik lagi sekitarc 30 menit, saat akan summit kita akan melewati kawasan Telaga.
8. POS VII – PUNCAK
Untuk mencapai puncak dari pos VII
dibutuhkan waktu sekitar 1 jam tanpa membawa carrier bag. Titik puncak sama
sekali tidak terlihat sebelum kita sampai di Tugu yang menjadi pertanda titik
tertinggi di Tanah sulawesi diketinggian 3478 mdpl. Puncak dari gunung Latimojong
lebih dikenal dengan julukan “Puncak
Rantemario”
Di
puncak terdapat lahan yang cukup luas juga untuk mendirikan tenda, para pendaki
juga biasa mendirikan tenda di tempat ini, pemandangan dari puncak sungguh
sangat indah, pemandangan berupa pegunungan yang berderat. Rasa lelah terbayar
semua saat sampai di puncak titik tertinggi 3478 mdpl dan menjadi Atapnya
Sulawesi.
#PUNCAK |
#TUGUPUNCAK |
#POSI |
#POSII |
#POSIII |
#POSIV |
#POSV |
#POSVI |
#POSVII |
#SUNSETPOSVII |
#SUMBERAIRPOSII |
#NEGERIDIATASAWAN |
#POSVII |