Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image
Showing posts with label GUNUNG. Show all posts
Showing posts with label GUNUNG. Show all posts

JALUR PENDAKIAN GUNUNG LATIMOJONG 3478 MDPL (ATAP SULAWESI)

  • Tuesday, September 1, 2015
  • mansyurahmad.blogspot.com
  • Label:


  • Gunung Latimojong merupakan gunung tertinggi di Tanah Sulawesi dan termasuk ke dalam jajaran 7 puncak tertinggi di Indonesia. Gunung ini terletak di Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan yang berjarak sekitar 245 km dari pusat Kota Makassar. Untuk mencapai desa Baraka kita bisa menggunakan kendaraan umum jenis Avanza dengan ongkos 100-120ribu. Sesampainya di desa Baraka Pendaki biasanya singgah di pondok nya pak Dadang yang dijadikan basecampnya KPA Lembayung. Konon katanya gunung ini merupakan salah satu gunung tersulit di Indonesia untuk di daki. Sebelum adanya kendaraan sampai desa terakhir (desa Latimojong) untuk mencapai desa tersebut dibutuhkan waktu 2 hari 1 malam dengan berjalan kaki dari desa terakhir yang bisa diakses mobil (desa Baraka). Jalur yang dilewati menuju desa Latimojong dari desa Baraka berupa jalanan ekstrim, sebalah kiri/kanan berupa jurang yang dalamnya puluhan meter. Untuk menuju desa Latimojong kita bisa menyapa mobil jeep dengan harga sewa 1,4 juta, atau sewa mobil truk seharga 2 juta pulang pergi dan bisa diisi berapapun juga, alternatif terakhir adalah naik ojeg dengan ongkos sekitar 100-150 ribu.Perjalanan masih disambung dengan jalan kaki untuk menuju desa Karangan desa terakhir kita melapor untuk melakukan pendakian, waktu tempuh sekitar 2 jam dengan tanjakan terjal dengan hanya sedikit sekali bonus. Selama perjalan kita akan disuguhi dengan panorama alam yang sangat indah, disini banyak terdapat desa-desa yang terletak di kaki pegunungan yang kemiringanya cukup tajam. Dari desa karangan sampai pos terakhir menuju puncak kita akan melewati 7 pos dengan karakter medan yang berbeda-beda dan ciri khas masing-masing.
    1.    Desa Karangan – POS I
    Jalur yang kita lewati adalah perkebunan kopi warga, ini adalah trek terpanjang yang harus dilewati dibandingkan 6 trek berikutnya, waktu tempuh sekitar 2 – 2,5 jam, di trek ini kita akan melewati lintasan licin yang sangat terjal saya menyebutnya tanjakan kopi karena yang kita lewati adalah benar-benar kebun kopi. Sepanjang lintasan ini adalah lahar tebuka belum memasuki hutan.

    2.    POS I – POS II
    Menuju pos II kita akan mulai memasuki hutan yang lebat, lintasan yang kita lewati adalah tanjakan dan turunan. Pos II terletak di Pinggir sungai, disini bisa dipakai untuk berkemah hanya saja muat untuk sekitar 3-4 tenda saja karena lahanya sempit. Lintasan menuju pos II tidak seterjal Lintasan menuju pos I, waktu tempuh POS I menuju POS II sekitar 1,5 – 2 jam

    3.    POS II – POS III
    Ini adalah lintasan paling terjal kedua, panjang lintasan hanya sekitar 0,6 km namun tanjakan benar-benar terjal dengan kemiringan sekitar 75° - 80° (perkiraan). Untuk melewati trek ini kita harus berpegangan pada akar-akar. Waktu tempuh sekitar 1 jam

    4.    POS III – POS IV
    Panjang lintasanya sekitar 1 km treknya sudah mulai tidak terlalu terjal dan cukup banyak bonus, waktu tempuh sekitar 1 – 1,5 jam, di pos IV bisa mendirikan tenda sekitar belasan tenda. Lokasinya tertutup oleh pepohonan.

    5.    POS IV - POS V
    Panjang lintasan menuju pos V sekitar 1 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam, lintasan tidak seterjal lintasan- lintasan sebelumnya dan banyak ditemukan bonus, lahannya cukup luas dan bisa muat untuk sekitar 15 - 20 tenda, namun menurut pendaki lokal di pos V terkenal dengan badainya walaupun lahanya tidak terbuka. Sekitar 150 ke arah barat terdapat sumber air, pendaki bisanya mengisi air disini untuk persedian menuju pos VII
    6.    POS V -  POS VI
    Lintasan mulai agak terjal kembali dibandingkan dengan lintasan pos V. Mulai dari trek ini tipe tanaman sudah berbeda. Mualai dari sini sebelum sampai di POS VII sudah mulai terbuka pemandangan pegunungan mulai tampak dari sini. Waktu tempuh sekitar 1 – 1,5 jam

    7.    POS VI -  POS VII
    Tipe lintasan menuju pos VII hampir sama dengan lintasan sebelumnya namun sudah lebih terbuka lagi dan tingkat keterjalan mulai meningkat kembali, dengan waktu tempuh sekitar 1-1,5 jam. Dari pos VII jika cuaca cerah kita bisa menikmati Sunset. Di Pos ini terdapat sumber air dan bisa mendirikan tenda dengn kapasitar sekitar 20 tenda. Tempat yang lebih luas untuk mendirikan tenda adalah di kawasan Telaga, dari Pos VII kita harus naik lagi sekitarc 30 menit, saat akan summit kita akan melewati kawasan Telaga.

    8.    POS VII – PUNCAK
    Untuk mencapai puncak dari pos VII dibutuhkan waktu sekitar 1 jam tanpa membawa carrier bag. Titik puncak sama sekali tidak terlihat sebelum kita sampai di Tugu yang menjadi pertanda titik tertinggi di Tanah sulawesi diketinggian 3478 mdpl. Puncak dari gunung Latimojong lebih dikenal dengan julukan  “Puncak Rantemario”

    Di puncak terdapat lahan yang cukup luas juga untuk mendirikan tenda, para pendaki juga biasa mendirikan tenda di tempat ini, pemandangan dari puncak sungguh sangat indah, pemandangan berupa pegunungan yang berderat. Rasa lelah terbayar semua saat sampai di puncak titik tertinggi 3478 mdpl dan menjadi Atapnya Sulawesi.


    #PUNCAK
    #TUGUPUNCAK

    #POSI
    #POSII
    #POSIII

    #POSIV

    #POSV

    #POSVI
    #POSVII

    #SUNSETPOSVII 

    #SUMBERAIRPOSII

    #NEGERIDIATASAWAN

    #POSVII

    JALUR PENDAKIAN GUNUNG MARAPI-SUMATERA BARAT#SunriseMarapi

  • Tuesday, August 4, 2015
  • mansyurahmad.blogspot.com
  • Label:

  • Gunung Marapi merupakan salah satu gunung yang berada di Provinsi Sumatera Barat, namanya hampir mirip dengan salah satu gunung yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu gunung Merapi. Perbedan dari segi nama kedua gunung tersebut terletak pada huruf vokal pertama yang digunakan, kalau dari segi letak sudah sangat jelas berbeda jauh, namun terkadang orang-orang masih sering salah menyebutkan nama ataupun menganggap kedua gunung tersebut sama saja. Jalur pendakian gunung Marapi tidka terlalu sulit, kebanyakan penduduk lokal ataupun pendaki dari kabupaten yang masih berada dalam kawasan Provinsi Sumatera Barat, mendaki di malam hari kemudian turun kembali di pagi hari. Jalur yang dilalui berupa akar-akar pepohonan, lama pendakian dari pos sampe puncak jika hanya membawa tas kecil yang berisi keperluan logistik memakan waktu sekitar 5 jam. Pos pendakian sendiri terleatak di daerah kota baru. Gunung Marapi memiliki ketinggian sekitar 2891 Mdpl dan posisinya tepat berhadap-hadapan dengan gunung singgalang yang memiliki ketinggian 2877 Mdpl. Jalur yang dilalui mulai dari basecamp pelaporan sampai batas vegetasi realatif sama, perubahan jalur pendakian baru akan terasa dimulai daerah cadas, dimana jalur treking berupa bebatuan, bila di pulau jawa hampir mirip dengan jalur menuju puncak gunung Merapi yang berada di Provinsi Yogyakarta. Di basecamp pelaporan sendiri seluruh pendaki diwajibkan untuk mencatat nama dan mebayar uang retribusi serta uang parkir jika membawa kendaraan. Jika cuaca sedang bersahabat dari daerah sekitaran cadas maka kita dapat melihat danau singkarak. Puncak dari gunung ini diberi nama puncak merpati yang konon katanya puncak ini mirip seperti burung merpati. Keadaan di puncak sangat luas dan masih memiliki kawah yang masih aktif, kawah disebelah timur kedalamannya bisa mencapai ratusan meter. Di gunung ini juga terdapat taman eidelweis yang cukup luas, walaupun tak seluas padang edelweis alun-alun surya kencana gunung gede. Gagahnya gunung kerinci yang terletak di provinsi Jambi pun bisa terlihat saat cauca bersahabat. Di puncak Terdapat sebuah tiang bendera yang menjadi tanda titik tertinggi dari gunung Marapi (Puncak Merpati). Gunung Marapi cukup terkenal dikalangan para pendaki lokal, untuk pengelolaan administrasi ataupun Tim Rescue disana belum sebagus pengelolaan gunung-gunung terkenal yang berada di Pulau Jawa.



    #SunriseMarapi

    #KapanKitaKemana

    #PuncakMerpati

    #AreaKawah

    #ViewSinggalang

    JALUR PENDAKIAN GUNUNG SINDORO VIA KLEDUNG

  • Wednesday, January 21, 2015
  • mansyurahmad.blogspot.com
  • Label:


  • Gunug sindoro merupakan salah satu gunung yang sangat terkenal di kawasan Jawa Tengah, gunung Sindoro termasuk ke dalam S3 yaitu sebutan untuk 3 gunung yang berada di Jawa Teangah yang nama diawali dengan huruf S yaitu, Sindoro, Sumbing, Slamet (3S), gunung Slamet sendiri merupakan gunung tertinggi di Provinsi Jawa Tengah, dan gunung Sumbing adalah gunung tertinggi ke dua nya. Gunung sindoro sumbing sering disebut juga gunung kembar karena letaknya yang bersebelahan atau berhadapan. Gunung sindoro memiliki ketinggian 3153 mdpl. Untuk mencapai puncak gunung sindoro bisa melalui 5 pintu pendakian, pada kesempatan ini akan dibahas melalui pintu masuk kledung.
    1.    Transportasi
    Untuk trenasportasi sendiri sangat mudah aksesnya bisa menggunakan bis atau kereta. Banyak bis dari arah Jabodetabek yang menuju Wonosobo, jika menggunakan kereta maka anda harus naik dari stasiun kota atau stasiun pasar senen dengan menaiki kereta arah purwokerto, kemudian dari purwokerto lanjut naik bis arah wonosobo. Dari terminal wonosobo anda bisa melanjutkan perjalanan menggunakan bis arah temanggung, semarang dll, tinggal Tanya saja kondektur nya melewati jalur kledung atau tidak. Ongkos berkisar 7-8rb.
    2.    Pintu pendakian
    Pintu pendakian berada tepat dipinggir jalan raya, titik awal pendakian berada pada ketinggian 1440 mdpl. Dari sini kita bisa mengurus perizinan dengan mendaftarkana diri dengan biaya retribusi sebesar 5rb perorang. Di basecamp sendiri terdapat banagunan yang biasa dijadikan tempat menginap oleh para pendaki sebelum melanjutkan perjalanan.
    3.    Pos Pendakian
    Total pos pendakian dari basecamp sampe pos terahir berjumlah 5 pos, namun biasanya pendaki hanya diperbolehkan mendirikan tenda di pos 3 karena setelah pos 3 tempat untuk mendirikan tenda sangat jarang dan anginnya lebih kencang, demi keamanan disaranakan mendirikan tenda di pos 3.
    4.    Puncak
    Puncak gunung sindoro masih memiliki kawah yang aktif, dari puncak kita bisa melihat dengan jelas (jika cuaca bagus), gunung penangungan, merbabu, merapi, slamet, prau, pegunungan dieng, dan sumbing. Di puncak terdapat tanah datar yang sangat luas melebihi besaer stadion gelora bung karno. Disarankan berada di puncak tidak lebih dari pukul 12 siang karena rawan gas beracun yang keluar dari kawah.
    5.    Jalur pendakian
    Penduduk sekitar sering mengatakan trek sindoro lebih mudah dibandingkan dengan trek sumbing, namun sebenarnya sama-sama sulitnya dan tingkat kesulitan hamper tidak jauh berbeda. Medan yang dilalui cukup terjal dan memakan energy besar. Di sepanjang jalur pendakian tidak terdapt mata air, sehinga pendaki disarankan membawa persediaan air yang cukup.
    View Dataran tinggi Dieng dari puncak sindoro

    View Gunung Sumbing

    city view



    kawah sindoro

    JALUR PENDAKIAN GUNUNG MERBABU (3142 mdpl)

  • Friday, September 5, 2014
  • mansyurahmad.blogspot.com
  • Label:



  • #BsecampMerbabu


    #SavanaMerbabu

    #PosIV

    #KentengSongo

    #Eidelweis

    #JalurSelo
    Ini kali pertamanya saya mendaki gunung di daerah Jawa Tengah, ketika itu ide untuk melakukan peendakian gunung merbabu muncul ketika saya dan tim saya (Irwan, Fauzi, Fardi, Andi, Candra, Bastyan, dan Widigdo), kala itu salah satu dari mereka (Candra) mengenakan Carrier Bag dan ada gantungan kuncinya yang bertuliskan rute peta pendakian gunung merbabu, kemudian saya menanyakan padanya, “bagus ga gunung merbabu pemandanganya?, gimana dengan tracknya?”, denga ringan si Candra menjawabnya “gampang kok bang tracknya, view nya juga bagus” dengan spontan saya pun menyahut pernyataanya “wah kapan-kapan bisalah lu ajak gw kesana, hahaha”, dia pun mengiyakannya. Sekitar satu bulan pasca pendakian gunung ciremai (3078 mdpl) yang merupakan gunung tertinggi di daerah  Jawa Barat, saya menindaklanjuti rencana pendakian tersebut dan mengumpulkan kembali anak-anak yang berminat gabung, dan mengkordinasikannya dengan Candra, yang saya mintai bantuannya untuk menjadi tour guide pendakian gunung merbabu, anggota pun terkumpul (saya, candra, bastyan, andi, fardi) dan rencana serta persiapan untuk pendakianpun siap, dan kita mendapatkan satu anggota baru dari Universitas Gajah Mada yaitu Fandi kebetulan juga dia sudah 5 kali melakukan pendakian ke gunung merbabu, lengkaplah sudah rencana dan persiapanpun sudah matang. Waktu untuk melakukan pendakian pun tiba, kita brangkat dari Klaten (basecamp), menuju pintu pendakian di Boyolali kita berenam menggunakan sepeda motor karena cuma itu sarana trasnportasi yang efektif untuk mencapai tempat tujuan, waktu tempuhnya sekitar 2, 5 jam.  Setibanya di pos pendakian pertama kita mengurusi surat izin masuk (SIMAKSI) Taman Nasional Gunung Merbabu, dan menitipkan motor ditempat penitipan. Surat izin dan asuransi sudah di dapat, motor sudah dititipkan, tinggal packing ulang, karena saat itu banyak keperluan terutama logistic yang dibeli dijaalan jadi belum sempat dipacking secara benar. Setelah semua beres, sekitar pukul 10.50 kita mulaiu melakukan pendakian saat itu cuaca memang cukup tidak bersahabat, agak mendung dan kabutnya pun lumayan tebal. Sekitar satu jam kemudian kita pun sampai di pos pertama, kita istirahat untuk melakukan sholat dzhur sekaligus kita jamak dengan sholat ashar, supaya tidak berabe karena harus gonta-ganti pakaian sholat.  Setelah sholat selesai kita semua melanjutkan perjalanan, selama perjalanan kita sama sekali tidak berpapasan dengan pendaki lainnya, baru sekitar di pos 4 kita bertemu dengan pendaki lainnya. Belum setengah perjalanan kita dicegat oleh hujan yang cukup lebat, namun saat itu kita memutuskan untuk terus melaju sampai ke pos yang paling dekat ke puncak, hujan yang begitu deras sehingga menambah berat barang bawaan karena basah serta dinginya udara yang menusuk tulang tak menurunkan semangat untuk terus sampai ke puncak. Selama perjalanan walaupun bawaan berat dan dinginya udara menusuk tulang tetapi kita terus ditemani oleh canda tawa yang riang, dan sesekali kita pun istirahat sambil menikmati makanan kecil yang kita bawa untuk sekedar menambah energi. Medan yang kita lalui tidak seberat saat pndakian gunung ciremai, medannya relative lebih mudah, dan tipe vegetasi hutannya pun berbeda lebih di dominasi oleh savana, jalur yang kita lewati naik turun bukit, pemandanganya pun cukup indah walaupun cuaca sedang buruk, view nya seperti bukit teletubies, dan sesekali ketika kabut turun puncak gunung merapi pun terlihat, waktupun tak terasa sudah sore sampai kita di pos terakhir yang paling dekat dengan puncak, kita pun memutuskan untuk mendirikan tenda dan istirahat disana, saat kita mendirikan tenda hujan mulai reda, namun cuaca dingin tetap menyelimuti kebersamaan kita, sambil mendirikan tenda, beberapa anak mempersiapkan peralatan untuk memasak, dan memasak makanan secukpnya ala pendaki, yang penting layak dimakan dan mampu menambah energi. Perut pun terisi dengan penuh tinggal melaksanakan sholat magrib sama isya, lalu istirahat karena dini hari masih haru bangun untuk melanjutkan perjalanan ke puncak, selama kita istirahat hujan kembali mengguyur tenda kita, sampai ada beberapa titik dari tenda kita bocoar sehingga memaksa salah satu dari kita untuk keluar membetulkan bagian yang bocor setelah semua itu beres kita pun mulai tidur walaupun berdesak-desakan, karena tenda yang harusnya diisi oleh 5 orang kita isi 6 orang, tapi itu semua tetap menjadikan kita untuk saling berbagi, hingga sampai pada saat malam hari kita semua serentak terbangun karena udara di dalam tenda sangat sedikit sehingga kita susah bernafas dan akhirnya pintu tendapun kita buka sampai waktu kita melanjutkan perjalanan ke puncak, perjalanan ke puncak baru kita lakukan setelah menunaikan sholat subuh, perjalanan yang kita tempuh untuk sampai puncak dari tempat kita mendirikan tenda waktunya kurang lebih 1,5 jam.  Kegelapan pun mulai pergi, namun sang surya belum Nampak juga karena terhalangi oleh kabut yang sangat tebal, sampai puncak pun kita tidak dapat menikmati sangsurya terbit, yang terlihat hanya seberkas cahaya saja yang terhalangi oleh kabut tebal. Namun semua itu tetap kita sukuri, karena berkesempatan bisa melakukan pendakian ke gunung merbabu, sang surya yang tak kunjung datang menghangatkan, namu kehangatan dalam kebersamaan masih kita dapatkan, kebersamaan yang didapatkan melakukan pendakian gunung berbeda dengan kebersamaan yang didapatkan dari kegiatan lainnya, karena mempunyai cirri khas yang berbeda. Melakukan pendakian gunung ibarat kita hendak mencapai tujuan yang kita targetkan semakin besar tujuan yang hendak kita capai maka ujian ataupun tantangannya pun semakin besar, begitupun naik gunung, semakin berat tantangannya maka akan semakin terasa sensasi kepuasannya terutama setelah sampai puncaknya.  Namun saat perjalanan pulang cuacanya cukup bersahabat sehingga kita masih bisa menikmati keindahan gunung merbabu, walaupun kita tidak bisa melihat gunung kember sindoro-sumbing dari puncak merbabu, namun kita masih bisa melihat indahnya bukit-bukit hijau seperti bukit teletubies. Samapai jumpa dikisah pendakian gunung selanjutnya, semoga kisah saya sedikit memberikan gambaran tentang keadaan gunung merbabu, dan semoga kisah ini bermanfaat.

    JALUR PENDAKIAN GUNUNG SUMBING

  • Monday, September 1, 2014
  • mansyurahmad.blogspot.com
  • Label:

  • #MyTeam


    Gunung sumbing adalah salah satu gunung tertinggi di pulau jawa dengan ketinggian 3371 meter diatas permukaan laut (mdpl), gunung ini secara adminstratif berada di tiga kabupaten yaitu kabupaten temanggung, magelang, dan wonosobo. Gunung sumbing berdiri kokoh bersebelah dengan gunung sindoro, dan sering sekali kedua gunung ini disebut dengan gunung kembar, kedua gunung ini sudah menjadi icon kabupaten wonosobo. Untuk menempuh puncak gunung sumbing biasa ditempuh melalui pintu masuk yang berada di desa garung.  Basecamp pintu masuk ini dikelola oleh warga sekitar beserta pecinta alam yang ada dikaki gunung sumbing, biaya regisrasi dan pelaporan untuk melakukan pendakian ke gunung sumbing para pendaki ditarik biaya sebesar Rp.4.000 dan Rp.1.000 untuk uang kebersihan dan air disekitar basecamp. Dari desa garung kita bisa menempuh perjalanan melalui 2 jalur yang berbeda, yaitu jalur lama dan jalur baru, dari arah basecamp jika hendak menggunakan jalur lama saat pendakian maka jalan yang harus anda ambil saat pertigaan setelah tower TVRI adalah ke kiri sedangkan jika anda akan menggunakan jalur baru maka ambilah jalur sebelah kanan. Kedua jalur ini akan bertemu di Pos III atau Pestan. Jalur lama memang sedikit lebih terjal dan licin karena jalanan berupa tanah merah tanpa batu, sedangkan jalur baru relative lebih mudah dibandingkan dengan jalur lama. Lama perjalanan dari basecamp menuju Pos I kurang lebih sekitar 1,5-2 jam perjalanan, lanjut dari pos I menuju Pos II dan dari pos II menuju pos III waktu yang dibutuhkan hampir sama, lama atau sebentarnya perjalanan tergantung dari langkah kaki dan beban yang kita bawa, lanjut perjalanan dari pos III menuju pos IV (watu kotak) perjalanan membutuhkan waktu sekitar 1-1,5 jam, sebelum sampai di pos IV kita akan melewati pos ekstra yaitu pos pasar watu, disini terdapat banyak batu yang besar dengan posisi kiri kanan jurang. Dipos ini kita tidak bisa mendirikan tenda karena lahanya tidak cukup, baru di pos IV kita bisa mendirikan tenda dan itu pun hanya muat untuk 3 buah tenda baseway saja, kebanyakan orang yang mendaki ke gunung sumbing mendirikan tenda di pos III karena lahanya cukup luas untuk mendirikan beberapa tenda, namun disini anginya sangat kencang, jika beruntung view atau background kemah disekitar pestan adalah gunung sindoro yang menjulang tinggi seperti kerucut. Lama perjalanan yang harus ditempuh dari pos IV menuju pos V atau puncak (Puncak kawah dan puncak buntu) antara 1,5-2 jam. View pemandangan dari puncak saat cuaca cerah sungguh luar biasa deretan puncak gunung terlihat, puncak merbabu dan merapi terlihat berjejer dengan gagahnya. Pemandangan sekitar kawah yang sangat menakjubkan disinari matahari yang yang baru terbit seolah terpancar percikan cahaya surga.  Area yang lebih bagus untuk menikmati view sunrise adalah di puncak buntu, selain background yang bagus juga terdapat banyak bebatuan yang besar makin menambah keeksotisan dari pemandangan alam dari puncak gunung sumbing. Yang tak kalah menawannya pemandangan dari puncak sumbing adalah city view nya yang indah serta gemerlap lampu-lampu kota terlihat. Jika anda hendak mendaki gunung sumbing pada bulan antara juli-agustus pada bulan ini cuacanya sangat dingin dari bulan-bulan biasanya, konon katanya menurut orang wonosobo di 2 bulan itu merupakan puncaknya dingin di daerah wonosobo, apa lagi di gunungnya embun pagi pun bisa membeku seperti butiran tapi buka seperti butiran debu melaiankan butiran es salju. Dari pos IV menuju puncak jalanan berupa bebatuan mulai dari yang kecil sampai yang sebesar kepala gajah.
    #JalurMenujuPuncak

    #Sunrise_Sumbing

    #PosI

    #PosIII

    #Pestan(POSIII)