Arti Cinta Yang Tak Memiliki Arti
Cerita
gw lanjutin nih, emang dah ga ada habisnya kalau ditanya pengalaman koplak soal
mendaki, tapi sumpah dah dari sekian pendakian yang gw lakuin yang banyak
mengandung unsur yang dapat menyebabkan perut kolik, ya pendakian ahay jebret
gunung cikuray. Kenal Cuma pas diterminal doank eh becanda selama pendakian
udah kaya kenal bertahun-tahun, kaya sebuah pertemanan remaja habis tu lama ga
ketemu, dan setelah sekian lama ga ketemu lalau mereka ngadain reuni di gunung,
beuuh cakep dah. Pas mendaki cikuray gw merasa kaya bareng nanjak sama sampah,
saking parahnya kalau becanda bikin sakit kulit perut. Tapi tunggu dulu
walaupun kaya sampah kalau udah becanda, mereka dan kita bukanlah orang yang
tega meninggalkan sampah di gunung. Berasa banget dah kekeluargaanya, malu-malu
kucingnya Cuma sekitar 15 menitan habis tuh semuanya memalukan haha, pada ga
punya kema**an kayanya haha. Gw merasa bangga karena gw bisa mendaki bareng
pendaki yang memang sudah banyak pengalaman di bandingin gw. Gw merasa Cuma seujung kuku aja dibandingin
mereka.
Pendakian gunung cikuray dari pos
pemancar sampai ke puncak biayasanya memakan waktu sekitar 6-7 jam (kata orang
sih), namun kita mendaki hamper 8 jam, itu pun Cuma sampai pos 6 doank nah
disitu tuh kita mendirikan tenda. Karena dijalan kebanyakan becanda jadi
keasyikan banget tuh kalau udah duduk, jalannya Cuma 10 menit istirahatnya 15
menit, memang benar-benar pendaki cepat lelah, letih,Lesu, lunglay dan lelok
kata desta sang pria yang memiliki calon pacar berprofesi sebagai dokter. Ini nih
yang ga kalah koplak selama perjalanan kalau ada cengcengan soal pasangan desta
kena bully nya “noh yang pacar nya dokter” gw sih ga tau itu bener pa kaga,
soalnya yang ngecengin dia “dokter” kan temen2nya noh (kang romi, kang isman,
sam mba hanny), tapi sejujurnya sih gw ga yakin seorang dokter mau sama pendaki
gunung haha.ada satu cerita koplak yang diceritain dokter desta dia bilang “ada
cowo seorang pendaki yang naksir cwe, nah bapaknya ga terima anak cwe nya di
taksir sama pendaki, sampai-sampai bapak tuh cwe bilang “dari pada anak gw
dikasih sama seorang pendaki gunung meningan gw kasih sama buaya aj”. Gw sih
heran tuh sama bapaknya kok rela anaknya dikasih sama buaya, padahal ‘lelaki
yang suka mendaki gunung itu romantic dan manis, kalah lah drama-drama korea
yang alay dan sering mengumbar kejablayan ga bermutu” sumpah dah lelaki pendaki
gunung itu ROMANTIS. Oia nih kalau ga percaya gw kasih bukti, gw kan pendaki
gunung nih ya walaupun Cuma pendaki gunung abal-abl dan karbitan tapi tak
apalah titel tersebut tak menyurutkan rasa cintaku terhadap gunung yang ada di
Indonesia. Waktu gw masih awal-awal
mendaki dan gw masih mengenal yang namanya cinta, “dulu gw pernah punya
cita-cita bisa mengatakan I LOVE YOU dan melamar wanita yang gw cintai di
puncak gunung fujiama buahaha gimana ga romatis coba di atas puncak gunung
tertinggi di Negara jepang dengan suasana dingin salju yang menusuk tulang, dan
untung-untung sekaligus bisa melihat hamparan sakura yang sedang mekar pasti ga
nolak deh wanita tersebut gw sematin cincin tunangan di jari manisnya, beuh
habis tuh gw minta foto bareng sambil gw peluk calon istri gw itu haha” itu
dulu men sewaktu gw masih mengenal cinta, sekarang bagi gw cinta tidak lebih
baik dari kentut atau berak “menahan boker atau kentut bisa bikin kita sakit, beda
ketika ketika saat ingin boker atau kentut lalu kita mengeluarkannya, beuh
rasanya plong banget bray’, nah sama kejadiannya kaya cinta ketika sebuah cinta
ditahan-tahan maka rasa sakitlah yang akan kau dapatkan, apalagi sampai pada
sauatu masa yang namanya “berharap”, beuh masih zaman anak muda banyak berharap
tanpa kerja? Mati aja deh kalau ada anak muda kaya gitu, nah ketika kita
memiliki rasa yang namanya cinta pada lawan jenis kita, maka cepatlah ungkapkan
sebelum semuanya terlmbat, urusan diterima apa engga mah itu urusan belakangan,
karena tak ada cinta yang tidak di ungkapkan kecuali orang tersebut terlalu
mencintai dirinya sendiri. Gw bisa bercerita kaya gini karena gw terinspirasi
dari kisah cinta “seorang pendaki (desta) dengan seorang dokter (sebut saja
bunga), kalau gw ga denger kisah cintanya bos desta gw mana mungkin gw berani menceritkan kisah cinta gw yang romantic. Kesimpulan yang bisa gw tarik dari kisah “cinta”
adalah cinta=kentut=boker, cinta mengandung banyak arti, bisa cinta wajahnya,
bisa cinta bodynya, bisa cinta hartanya, bisa juga cinta gunung cewe nya bray,
tapi ada juga cinta sejati yang memang dijalani oleh seseorang (wanita dan
pria) yang benar-benar bertanggung jawab. Menurut gw sih kalau cinta itu tidak
dinilai dari seberapa lama kita menjalin “pacaran” tapi dinilai dari sebarapa
lama pasangan tersebut mampu mengarungi bahtera rumah tangga, dengan jalan
menikah, bukan dengan jalan menjalin pacaran selama-lamanya, karena semakin
lama menjalin pacaran gw sih yakin malah semakin banyak maksiatnya bray ga
perlu gw sensor dah buktinya banyak banget kan remaja yang udah ga virgin, goa surganya pasti udah jebol, lembah gunung kembarnya pun pasti udah melar wkwkwk. Oia bray
ini quote yang berhasil gw ciptain di saat otak selangkangan gw sedang cerdas “begitu
banyak gunung di negeri dan di dunia ini termasuk gunung kembar kaum hawa,
namun dari sekian banyak gunung yang bertebaran tersebut hanya ada satu gunung yang
benar-benar menjadi target utama yang sangat didambakan seorang pendaki karena
dinilai gunung tersebut paling special, sama hal nya dengan gunung kembar hanya
ada satu pemilik gunung kembar yang akan dipilih seorang lelaki pendaki untuk
menemani hidupnya sampai akhir menutup mata”
0 komentar:
Post a Comment