|
Tim Pendakian Gunung Papandayan (Risnia, Widyatmoko, Andre, Irwan) |
Gunung
papandayan merupakan salah satu gunung aktif di Indonesia ketinggiannya
mencapai 2622 Mdpl (meter di atas permukaan laut). Gunung papandayan sudah
menjadi salah satu destination para pendaki gunung khususnya di kawasan Jawa
Barat, Gunung papandayan memiliki ciri khas yang unik, yaitu adanya Hutan mati.
Pepohonan disini hangus seperti arang yang terbakar dan tidak lagi tumbuh apa
lagi berdaun, hal ini disebabkan oleh muntahan lahar panas pada saat gunung
papandayan meletus, selain hutan mati tempat unik lainnya yang ada di gunung
papandayan adalah hamparan padang eidelweis nya yang sangat luas dan sangat
banyak, lebih banyak dan lebih luas dari pada padang eidelweis yang ada di
alun-alun suryakencana gunung gede atau pun lembah mandalawangi gunung
pangrango. Gunung papandayan memiliki 4 kawah, masing-masing kawah menyemburkan
asap panas dan belerang saat hendak mendaki gunung papandayan sebaiknya membawa
dan memakai masker karena jalur pendakiannya melewati area kawah tersebut,
selain bau nya yang menyengat kepulan asap nya yang tertiup angin dan bila
mengenai mata akan terasa pedih di mata. Tempat yang biasa dijadikan untuk
perkemahan atau mendirikan tenda adalah di area pondok selada, di area tersebut
cukup luas untuk mendirikan tenda mungkin muat sekitar 50 tenda bila
tenda-tenda nya dirapatkan. Di sepanjang jalur pendakian banyak ditemukan
sumber air, jadi saat mendaki gunung papandayan kita tidak usah repot membawa
banyak-banyak air hanya untuk sekedar memasak, air nya jernih dan belum
tercemar seperti sumber air di kawasan alun-alun surya kencana gunung gede
karena disana tercemar oleh orang-orang yang tak peduli lingkungan dengan
membuang kotoran di aliran sumber mata airnya. Walaupun demikian sumber air di
gunung papandayan juga sudah agak tercemar oleh sampah-sampah seperti bungkus
alat mandi, karena kebetulan tepat disumber airnya dibangun seperti tempat
mandi walaupun hanya dibatasi atau dihalangi oleh karung sebagai bilik
penghalang, namun gunung papandayan secara keseluruhan belum terlalu kotor dan
tidak ditemukan terlalu banyak tumpukan sampah.
Ada satu hal yang unik lainnya adalah ditemukannya pedagang cilok atau
baso tusuk di kawasan camping di pondok selada apa bila saat musim pendakian. Untuk melakukan pendakian gunung papandayan
pertama kita harus melapor dipos pendakian tepat di gerbang pintu masuk dengan
biaya retribusi perorang sebesar Rp.4000 dan biaya masuk sepeda motor sebesar
Rp.1000, tempatnya seperti terminal disinilah terahir kita menaiki kendaraan,
jika kita membawa kendaraan pribadi bisa diparkir disini biaya penitipan untuk
satu unit motor adalah Rp.10.000 tempat penitipannya aman, ada volunteer yang
berjaga dipos pendakian disana pula jika hendak menitipkan motor. Diterminal
tersebut terdapat beberapa warung pedagang yang menyediakan makanan ringan
seperti gorengan, dan minuman seperti kopi, ada juga yang jual nasi, namun
untuk lauknya terbatas terkdang hanya dengan telor saja lauknya. Selain warung
makanan disana juga ada tempat penjualan aksesoris seperti stiker, emblem,
kalung, gelang ,atau gantungan kunci. Di area terminal (atau disebut juga canp
dapid) tersebut sedang dibangun pemandian atau kolam renang air panas belerang,
namun pembangunannya belum beres.
|
Camp Dapid |
|
Hutan Mati Gunung Papandayan
|
|
Kawah Gunung Papandayan |
|
Kawah Gunung Papandayan |
|
View Sebagian Hutan Mati |
|
Kawasan Pondok Seldah |
|
Tegal Alun (Padang Eidelweis) |
|
Bunga Eidelweis |
|
Air Terjun Mini |
|
INDONESIA BAGUS..!! (Hutan Mati) |
|
BERKIBARLAH BENDARAKU...!! |
|
Fotografer Pendakian Gunung Papandayan (Widyatmoko) |
0 komentar:
Post a Comment