Bagaikan pedang yang memiliki dua mata, satu sisi
bisa menyelamatkan dan satu sisi bisa membunuh ketika kita tidak pandai dalam
memainkanya, layaknya dalam hidup ini selalu ada dua sisi yang berbeda dan
selalu memberikan pelajaran yang berbeda, yang dapat memainkan pedang dua
mata,dan menuntun dalam menjalani hidup dengan dengan benar, adalah rasa syukur
dimana kita mensyukuri atas apa yang kita miliki. Dua masalah klasik yang
sering dihadapi seorang mahasiswa adalah antara serius soal akademik atau serius
saoal softskill karena dua hal ini merupakan dua sisi yang berbeda, dan hanya segelintir
orang saja yang mampu memainkan kedua sisi ini walaupun tak akan maksimal
dibandingkan dengan memutuskan untuk menekuni salah satu diantara 2. Suatu
ketika saya bertemu dengan seorang kakak kelas dalam sebuah acara gathering dia
berceloteh singkat namun pasti “gua nyesel pas kuliah terlalu serius dan ga
pernah main, sekarang susah banget nyari waktu buat main kalau sudah kerja”
sedangkan saya pernah berceloteh sebaliknya dengan celoteahan dia “nyesel
rasanya gua sewaktu masa sarjana strata satu ga pernah bener-bener belajar
terlalu banyak memikirkan yang tak guna, terlalu banyak main-main, sampai
sekarang gua udah lulus tapi gua serasa tak punya ilmu apa-apa”. Kedua
celotehan tersebut jelas berbeda yang satu serius dan yang satu tak pernah
serius. Sebelum mendengar coletahan kakak kelas tersebut saya sempat merasa
bersalah dan hidup ini terasa dilumuri oleh lumpur kenistaan akibat apa yang
telah saya lakukan dimasa lampau namun akibatnya terasa sekarang. Namun setelah
mendengar celotehan kakak kelas saya tersebut saya sadar, ini bukan hanya
penyesalan semata melainkan soal kemampuan untuk memaafkan diri sendiri atas kesalahan
yang telah dilakukan dimasa lalu, bukan soal perkara mudah dalam memaafkan
kesalahan diri sendiri, disini membutuhkan kesabaran dan keikhlasan yang besar.
Ketika kita tidak mampu memaafkan kesalahan kita sendiri maka kita akan terus
berkutat dalam lumpur penyesalan yang akan menghambat kesuksesan. Ada pepatah
mengatakan “sesuatu yang berlebihan itu tidak baik” sama halnya dengan serius
dan santai apabila kedua sifat ini diaplikasikan secara berlebihan, akan
berdampak buruk pada diri kita sendiri. Tak jarang jalan yang harus kita lewati
bukanlah hal yang kita inginkan, semisal kita sangat mendambakan A namun yang
kita dapatkan malah B, sebenernya apabila kita mampu menjalani semuanya,
termasuk hal yang bukan kita inginkan dengan ikhlas, hal tersebut akan membawa
dan menuntun kita ke arah yang kita inginkan. Setiap orang memiliki kelebihan
dan rezeki yang berbeda dalam segala hal, termasuk dalam hal akademik semasa
perkuliahan. Ada orang yang gampang sekali memproleh nilai bagus namun dia
sangat kesulitan mendapatkan waktu luang dan kebebasan untuk sekedar bermain
dan berinteraksi dengan orang banyak, adapula orang yang sangat mudah sekali
berinteraksi dengan banyak orang, pandai bergaul, dan punya banyak waktu untuk
bermain, namun dia sangat kesulitan dalam meraih prestasi akademik. Pengalaman
ini saya alami sendiri, saya sangat tertatih-tatih dalam urusan akdemik
walaupun sudah banting tulang untuk mendapatkan hasil bagus sangat susah
sekali, hanya untuk sekedar mendapat nilai “C” saja rasanya saya harus
mati-matian, hal paling berat masalah akademik saya rasakan pada tahun pertama
dan tahun kedua masa perkuliahan, pada saat itu tak jarang saya meneteskan air
mata, karena merasa perjuangan saya sia-sia, saya belajar lebih banyak dari
orang lain, namun hasilnya malah lebih buruk daripada orang yang sama sekali
tidak belajar. Hal tersebut membuat saya sangat tertekan, malu, dan kecewa pada
diri saya sendiri serta malu pada orang tua. Masalah kesulitan akademik tak
hanya beres sampai disitu, menginjak tahun ke 3 masa perkuliahan saya mendapat
kepercayaan untuk memimpin sebuah organisasi kemasiswaan, karena pada saat itu
saya memang aktif di organisasi tersebut, hingga pada saat regenerasi
kepengurusan saya terpilih menjadi ketua, bukan perkara mudah menyeimbangkan
antara kewajiban akademik dengan kewajiban organisasi, disana juga saya sempat
mengalami beberapa konflik internal yang cukup membuat goyahnya roda
kepengurusan saat itu, namun kawan-kawan dan senior yang selalu membantu pada
saat-saat sulit tersebut sehingga membuat saya tetap bertahan, walaupun masa
kepengurusan dibawah saya bisa dibilang gagal, namun kegagalan itu berhenti
hanya pada kepengurusan saya, tidak sampai menurun ke kepengurusan selanjutnya.
Adanya tekanan kewajiban organisasi diatas kewajiban akademik membuat saya
perlahan tapi pasti walaupun tidak signifikan saya mulai bangkit dan tak jarang
di tengah-tengah perjalanan tersebut air mata menentes menjadi saksi bisu
perjuangan saya. Nilai akademik lumayan naik walaupun hanya berbeser 0,0…
sekian saja saya merasa cukup senang, dan mulai saat itu tepatnya semester 5
saya tak pernah sekeras semester 1-4 dalam hal belajar, saya mencoba untuk
lebih rileks dalam belajar, hasil yang didapat cukup agak baik walaupun
kalkulasi nilai indek prestasi komulatif saya sangat jauh dibawah standard tapi
saya tidak terlalu ambil pusing, karena saya yakin IPK bukan penentu
keberhasilan seseorang melainkan hanyalah salah satu prasarat saja. Pada masa
saya megalami kesulitan dalam hal akademis namun saya diberikan kemudahan dalam
hal interaksi dan bersosialisai dengan lingkungan, saya bisa mengeksplor lebih
jauh mengenai karakter saya, hobby saya, dan saya bisa jalan-jalan berkeliling
ke luar daerah, walaupun hanya sebatas di pulau jawa, bali, Lombok, kepulauan
karimunjawa, dan kepulauan seribu, ditengah himpitan ekonomi yang pas-pasan
saya harus Tarik menarik soal manajemen keuangan antara memenuhi kebutuhan hidup
sehari-hari dengan keinginan untuk berpetualang saat hari libur semester tiba.
Untungnya Tuhan memberikan kemudahan dalam hal ini kebutuhan sehari-hari
terpenuhi dan kebutuhan untuk berpetualang juga terlaksana. Kembali lagi ke
prinsip setiap orang memiliki kelebihan dan rezekinya masing-masing, ternyata
sepulang saya dari petualangan saya banyak teman-teman saya yang iri (kok kamu
bisa? Aku juga pengen banget bisa berpetualang seperti kamu) dengan saya
termasuk teman-teman saya mempunyai prestasi bagus dalam akademik, namun
ternyata beberapa dari mereka susah mendapatkan waktu untuk bersosialisai dan
menikmati indahnya alam. Dari sini saya mulai berfikir dan bersyukur ternyata
Tuhan memang maha adil, Tuhan memberikan kesulitan dalam hal A namun memberikan
kemudahan dalam hal B kepada saya, sebalinya teman-teman saya diberikan
kemudahan dalam hal A namun mengalami kesulitan dalam hal B. namun prinsipnya
Tuhan tidak akan memberikan kesulitan diluar batas kemampuan umatnya, sesulit
apapun masalahnya selama otak ini masih berpikir dan mulut masih bisa berbicara
maka pasti ada penyelesaianya. Pengalaman ini memberikan saya informasi
mengenai kelebihan dan kekurangan yang saya miliki. Dalam kondisi apapun kita
harus tetap menghadapinya, walaupun kondisi tersebut bukanlah kondisi yang kita
inginkan, lari dari kondisi yang tidak kita inginkan bukanlah solusi terbaik
dan bukanlah penyelesaian yang bijak, tapi itu akan menjadi tabungan masalah
dalam hidup kita. Jangan mengutamakan hasil yang sempurna, tapi utamakanlah
proses, karena yang paling utama adalah proses menuju kesempurnaan tersebut.
Jangan pernah segan untuk meneteskan air mata dikala masalah merundung, biarkan
air mata mengalir membawa masalah tersebut pergi kalau memang itu yang terbaik,
meneteskan air mata bukanlah hal yang memalukan, orang yang meneteskan air mata
tak selamanya orang tersebut cengeng, karena tetesan air mata banyak artinya
dan jenisnya, sebut saja tetesan air mata kebagagiaan. Tuhan itu tidak
memberikan apa yang kita inginkan melainkan memberikan apa yang kita butuhkan,
Tuhan maha tahu apa yang kita butuhkan, Tuhan maha tau isi hati kita yang
sebenarnya.
ANTARA SERIUS DAN SANTAI
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Total Pageviews
Labels
GUNUNG
(30)
idealisme
(10)
VETERINER
(9)
TRAVELLING
(7)
CATATAN HARIAN CO-ASS
(5)
DREAMS
(5)
KULINER
(5)
PANTAI
(4)
TAMAN NASIONAL
(3)
SUNGAI
(1)
Popular Posts
- JALUR PENDAKIAN GUNUNG GEDE VIA GUNUNG PUTRI
- ARTI SEBUAH PERJALANAN MENUJU PUNCAK GUNUNG
- RUTE MENUJU PULAU SEMPU DARI STASIUN KOTA BARU MALANG
- JALUR PENDAKIAN GUNUNG GUNTUR
- PENDAKIAN GUNUNG CIKURAY 2818 MDPL
- PUNCAK GUNUNG PANGRANGO 3019 MDPL
- BUKIT SIKUNIR
- GUNUNG PRAU
- PENDAKIAN ATAP DAN TANAH TERTINGGI PULAU JAWA (MAHAMERU 3676MDPL)
- CATATAN PENGALAMAN DAN TRIK MENUJU ATAP TANAH JAWA (MAHAMERU 3676mdpl)
Followers
Blogger news
Irwan Manshur Ahmad. Powered by Blogger.
0 komentar:
Post a Comment