Bicara
soal kuliah memang tidak bisa luput dari yang namanya IP mauapun IPK, besar
kecilnya IPK memang cukup berpengaruh saat kita hendak akan mealamar pekerjaan
saat sudah lulus, IPK memang menjadi salah satu penilaian bagi perusahaan
ataupun instansi yang akan merima karyawan baru. Para pemilik perusahaan ataupun instansi
pasti melihat dahulu IPK, tak peduli orang yang memiliki IPK bagus (minimal
mencapai standar yang telah yang telah ditetapkan) tersebut punya kelakuan yang
baik atau berkelakuan buruk mereka tidak melihat itu yang mereka lihat adalah
transkrip yang berisi nilai dan terkadang mereka melihat lulusan universitas
mananya. Terkadang ironisnya orang yang
memiliki kelakuan baik, punya soft skill yang bagus tersisihkan karena nilai
IPK mereka yang rendah, karna belum tentu juga orang yang memiliki IPK tinggi,
keluar universitas ternama saat di dunia kerja mereka bisa bekerja dengan baik
pula, dan belum tentu juga orang yang IPK nya rendah saat bekerja mereka
kinerjanya rendah pula. Orang-orang yang
memiliki IPK tinggi saat di bangku kuliah biasanya mereka cenderung study
oriented, terkadang kemampuan dalam bersosialisasinya kurang, dan waktunya
biasanya lebih tercurahkan hanya untuk belajar demi mendapat nilai yang
bagus. Sedangkan orang-orang yang
memiliki nilai IPK yang rendah saat di bangku kuliah biasanya mempunyai
kemampuan bersosialisasi yang cukup bagus, dan biasanya juga aktif
berorganisasi, itu semua secara tidak langsung dan tidak sadar sangat
dibutuhkan dalam pekerjaan, karena orang yang terbiasa berorganisasi sedikit
lebih baik dalam mengorganisir suatu kegiatan ataupun pekerjaan, dan kemampuan
atau kebiasaan dalam bersosialisasi itu menjadi nilai jual, karena kemampuan
dalam bersosialisasi itu tidak didapatkan secara Cuma-Cuma, perlu pengorbanan,
selain itu kemampuan dalam berbicara dihadapan umum itu sangat menunjang dalam
dunia kerja. Memang secara logikanya
semuanya itu membutuhkan pengorbanan, namun semuanya bias disiasati ketika kita
terus belajar, karena semakin banyak kita tahu maka semakin banyak pula yang
kita tidak tahu, IPK bukanlah segala-galanya dan semuanya TIDAK membutuhkan
IPK. Idelanya memang kita harus punya
semuanya, baik nilai IPK yang tinggi, kemampuan dalam bersosialisasi, kemampuan
dalam mengorganisir, ataupun kemampuan dalam berbicara, namun sangat jarang
orang yang mempunyai semuanya itu, tetap saja ada salah satu yang tidak
dimiliki oleh “si pintar dengan yang belum pintar ” semuanya disini saling
melengkapi. Ketika kita punya kemauan
untuk terus belajar maka yakinlah kita bisa mendapatkan apa yang kita impikan
karena kesuksesan itu berbanding tegak lurus dengan pengorbanan, di dunia ini
tidak ada kesuksesan yang hakiki tanpa sebuah pengorbanan. Kalau di dunia satwa ada pribahasa “siapa
yang kuat maka dialah yang bertahan”, sepertinya kata-kata itu bias kita
modifikasi menjadi “siapa yang punya inovasi maka dialah yang akan bertahan dan
akan menjadi orang sukses”, banyak orang
yang tidak mengenyam pendidikan malah mereka menjadi orang-orang sukses, salah
satu alasan kenapa mereka bisa bertahan dan sukses, ialah karena mereka punya
inovasi yang tidak dimiliki oleh orang lain, sebut saja contoh orangnya yang
ada di inonesia dia adalah Bob sadino kisah hidupnya penuh liku-liku tapi
berkat inovasi yang dia miliki dia bethasil menjadi orang sukses, selain itu
Dahlan iskan, dia bukanlah orang dari lulusan universitas ternama, bahkan dia
tidak kuliah, tapi apa buktinya sekarang…?? Dia menjadi seorang menteri, dan
kalau di Tanya malah financial tak usah diragukan lagi beliau ini memiliki 40
perusahaan yang yang ia dirikan. Kalau
orang yang tak pernah kuliah saja bisa menjadi orang hebat, apa yang tidak
mungkin bagi kita yang pernah merasakan
kuliah, kita bisa jadi orang yang lebih hebat dari mereka asalkan kita punya
inovasi dan tekad keras seperti mereka.
Kita harus mengubah paradigm, kalau kita kuliah itu bukanlah demi
pekerjaan yang lebih baik, tapi kita kuliah karena kewajiban kita menuntut ilmu
dari sejak lahir sampai kita mati, kalau kuliah nitanya Cuma pengen dapat
pekerjaan sangat disayangkan sekali, karena pikiran kita hanya terfokus ke arah
sana, dan terkadang sampai melupakan hal-hal lain yang penting “melupakan hal
yang penting..? *itu konyol” (kata-kata inspiratif dari teman saya). Toh kalau kuliah Cuma pengen dapat pekerjaan
buat apa…?? Meningan ga usah kuliah, Dahlan iskan saja bisa jadi menteri
padahal dia ga kuliah. Gunakan
kesempatan kehidupan di kampus sebaik mungkin untuk meningkatkan softskill
kita, kehidupan kampus itu bagaikan miniature kehidupan kita di dunia luar
sana, seberat apapun kehidupan di kampus belum ada apa-apanya dibandingkan
dengan kehidupan di dunia luar yang sebenarnya.
Nilai bagus di bidang akademik memang penting, tapi ketika kita tidak
bisa memiliki nilai bagus di bidang akademik itu bukanlah akhir dari
segala-galanya atau bahasa kerenya “this is not the end of the journey, masih
banyak jalanuntuk menuju roma, tetap kuatkan tekad dan semngat, buatlah inovasi
yang belum pernah ada, dan ingatlah Tuhan ketika kita suka dan duka, selalu
panjatkan doa kehadirat-Nya, dan jangan lupa selalu mohon restu dari kedua
orang tua, keep spirit, bangkitlah generasi muda harapan bangsa.
IPK BUKAN SEGALA-GALANYA, KARENA TIDAK SEMUANYA MEMBUTUHKAN IPK, DAN IPK BUKANLAH JAMINAN DARI SEBUAH KESUKSESAN
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Total Pageviews
Labels
GUNUNG
(30)
idealisme
(10)
VETERINER
(9)
TRAVELLING
(7)
CATATAN HARIAN CO-ASS
(5)
DREAMS
(5)
KULINER
(5)
PANTAI
(4)
TAMAN NASIONAL
(3)
SUNGAI
(1)
Popular Posts
- JALUR PENDAKIAN GUNUNG GEDE VIA GUNUNG PUTRI
- ARTI SEBUAH PERJALANAN MENUJU PUNCAK GUNUNG
- RUTE MENUJU PULAU SEMPU DARI STASIUN KOTA BARU MALANG
- JALUR PENDAKIAN GUNUNG GUNTUR
- PENDAKIAN GUNUNG CIKURAY 2818 MDPL
- PUNCAK GUNUNG PANGRANGO 3019 MDPL
- BUKIT SIKUNIR
- GUNUNG PRAU
- PENDAKIAN ATAP DAN TANAH TERTINGGI PULAU JAWA (MAHAMERU 3676MDPL)
- CATATAN PENGALAMAN DAN TRIK MENUJU ATAP TANAH JAWA (MAHAMERU 3676mdpl)
Followers
Blogger news
Irwan Manshur Ahmad. Powered by Blogger.
0 komentar:
Post a Comment