Waktu
libur semester telah tiba , saya merupakan mahasiswa fakultas kedoteran hewan
di salah satu universitas ternama yang ada di Indonesia. saya hendak berlibur
ala backpacker, dan saya putuskan kota yang akan menjadi tujuan perjalanan saya
adalah wonosobo, dengan pertimbangan saya ingin sekali melihat pemandangan
gunung sindoro-sumbing kebetulan sekali saya memang punya hobi naik gunung
selain itu, kebetulan saya punya teman disana.
Perjalanan saya mulai dari terminal baranangsiang Bogor, waktu itu saya
berangkat sore hari menggunakan bis ke wonosobo, suasana hujan mengiringi
keberangkatan saya ke kota tujuan, saya baru sampai keseokan harinya sekitar
pukul 06.00 pagi WIB. Udara kota
wonosobo ternyata dingin juga, waktu itu memang diwonosobo sedanga hujan juga,
sesampainya saya di wonosobo saya di jemput oleh teman saya, pada hari pertama
saya di wonosobo saya pakai untuk istirahat, maklum perjalanan cukup melelahkan
karena bis yang saya tumpangi memang cukup jelek dan bocor juga. Baru pada hari kedua, keesokan harinya waktu
itu sekitar pukul 08.00 pagi WIB saya bersama teman saya jalan menggunakan
motor ke desa sembung terletak di kabupaten wonosobo, Jawa tengah. Selama
perjalanan ke tempat tujuan saya disuguhi pemandangan yang luar biasa indahnya,
hijaunya perkebunan sayuran milik warga, dan jalanan yang menanjak dan
berliku-liku membuat saya semakin bersemangat untuk mencapai tempat tujuan
tersebut. Jalan yang saya gunakan untuk
sampai ke desa sembung memang melewati pegunungan dieng, dari sana pemandangan
gunung sindoro terlihat namun sayangnya gunung sumbing tak menampakan dirinya
karena waktu itu cuacanya mendung sehingga kabut menutupi kegagahan dari gunung
sumbing, perjalanan yang saya tempuh sekitar 2 jam untuk sampai di desa
sembung, maklum jalanan yang menanjak, dan saya membonceng paus gunung (teman
saya yang besar, hahaha pisss brooo). Sesampainya didesa sembung saya terkagum
dengan pemandanganya yang indah, disana terdapat danau yang indah, padahal
waktu itu mendung, tapi pemandanganya masih sangat indah apa lagi kalau
cuacanya cerah. Tapi saya masih sangat
bersyukur bisa sampai di desa tersebut.
Satu tempat ini wajib dikunjungibagi para penggila dan penikmat indahnya
alam Indonesia, pemandangan yang indah, jalanan yang memacu adrenalin, dan
suasan desa yang sejuk, ini bisa menjadi obat untuk menghilangkan kepenatan dar
berbagai kesibukan aktivitas kerja, maupun aktivitas perkuliahan.
Perjalanan
tak hanya sampai disitu saja, karena saya sampai ke desa sembung saya
melanjutkan perjalanan saya ke tempat wisata alam yang berada disekitaran sana,
diantaranya adalah telaga warna, telaga pengilon, letak jedua telaga ini
berebelahan, selain itu tepat disebelah telaga warna ada goa-goa yang cukup
indah juga yang saying sekali apabila kita melewatknanya ketika bermain ke
sana, konon telaga warna sendiri
memiliki 5 macam warna yang bisa berubag-rubah tergantung cuaca, karena waktu
saya berkunjung kesana cuaca sedang tidak bersahabat, jadi saya tidak bisa
menyaksikan keindahan dari 5 warna telaga tersebut, tiket masuk untuk bisa
melihat keindahan dua telaga ini dan goa-goa yang ada di dalamnya saya cukup
merogok kocek sebesar Rp.6.000-, tiket yang murah meriah tapi pemandangan di
dalamnya mampu memanjakan mata siapapun yang masuk ke dalam area tersebut.
Perjalanan
selanjutnya saya teruskan ke komplek candi arjuna, secara administrative
komplek candi ini berada di kabupaten banjarnegara, namun jalur yang saya lalui
untuk sampai di desa sembung melewati daerah ini, maka saya putuskan untuk
sainggah juga di komplek candi arjuna, saya cukup mengeluarkan kocek sebesar
Rp.10.000-, komplek candinya lumayan indah, ditambah lagi suasana pemandangan
disekitarnya yang asri, menambah saya ingin berlama-lama disana, namun karena
faktor cuacalah yang membuat saya tidak bisa berlama-lama disana, maklum waktu
saya pergi kesana memang cuaca sedang hujan terus-terusan. Setelah saya puas memanjakan mata lewat
pemandangan yang asri saya dan teman saya (sebut saja mio), memutuskan untuk
pulang karena takut kehujanan.
Setalah
sekian lama tak merasakan perjalanan ke tempat yang asri, akhirnya saya bisa
merasakna kembali nikmat dan indahnya perjalanan kea lam terbuka, dan itu mampu
merefresh semua kepenatan yang ada dalam pikiran. Sepulang dari tempat-tempat dia atas tadi,
saya tidak mau melewatkan kesempatana untuk mencicipi makanan khas dari kota
yang saya singgahi (waktunya wisata kuliner), wonosobo selain mempunyai makanan
khas manisan karika, yaitu manisan yang berasalm dari buah yang hanya ada di 3
negara di dunia dan salah satunya di Indonesia, dan di Indonesia hanya tumbuh
baik di wonosobo. Wonosobo juga memiliki
makanan khas lain yaitu mie onhklok dan tempe kemul, saya berbisik pada teman saya, saya ingin
sekali mencicipi kedua makanan tersebut.
Akhirnya sesampainya saya kembali di kotanya saya langsung disuguhi sama
mio, mie onhklok, dan tempe kemul yang saya incar, dan ternyata rasanya memang
sangat lezat, mie ongklok ini semakin terasa kelezatanya ketika kita santap
bersama sate sapid an tempe kemul, anda bisa bayangkan disaat sore yang dingin
makan semangkuk mie ongklok yang hangat, hemm
pokonya tidak bisa dikatakan dengan kata-kata, Cuma bisa dirasakan jika
anda mencobanya sendiri. Heheh Itulah sepenggal kisah perjalanan saya di kota
wonosobo, semoga suatu hari nanti saya bisa singgah kembali untuk yang kedua
kalinya untuk mendaki gunung sumbing, dan berkunjung ke bukit sikunir yang
memiliki julukan goldsunrise karena keindahan sunrise nya yang terkenal.
0 komentar:
Post a Comment