KOAS
PUTARAN PERTAMA
ILMU
PENYAKIT DALAM
(RUMAH
SAKIT HEWAN & PETERNAKAN SAPI PERAH DI KUNAK)
#CHAPTER KUNAK
Kunak merupakan salah
satu tempat magang co-assistant yang wajib bagi para mahasiswa Pendidikan
Profesi Dokter Hewan (PPDH). Pada tahun ini kami yang tergabung dalam kelompok
(I) angkatan 2014/2015 gelombang ketiga dan berangotakan:
1.
Teh Cucum sebagai Bos
Genk
2.
Rini sebagai jongos masak
3.
Yusti sebagai jongos masak
4.
Mytha sebagai bendahara merangkap
jongos ojeg
5.
Jauhari sebagai Raja kalah PES &
Poker
6.
Dedek budi sebagai jongos
cebok piring
7.
Ifan sebagai jongos sapu
8.
Hario sebagai Raja Bacot, jawara PES
& Raja kalah Poker
9.
Chiko segagai Jawara Poker &
Jongos Cuci Gelas
10.
Irwan sebagai The King Of Poker & Jongos
Ojeg
Magang di peternakan
sapi perah yang berada dikunak berjalan salam satu mimggu, letak kunak sendiri
tidaklah begitu jauh dari kampus tercinta.
Perjalanan selama satu minggu dikunak bagaikan menginjakan kaki sejenak
di surga karena suasananya serta aktivitas yang dilaksanakan disana begitu
padat mulai dari kita mempersiapkan sahur, sahur bersama, membersihkan kandang
ternak (ngosrek), keliling mengobati pasien, mengikuti turnamen poker antar
jongos, turnamen PES antar jongos, mempersiapkan untuk berbuka, berbuka
bersama, dan sampai kita tidur lagi dan tentunya tak lupa menjalankan ibadah
lima waktu. Waktu berjalan begitu cepat pada awalnya saya mengira akan sangat
membosankan sekali berada disana, namun dengan beriringnya waktu perkiraan saya
meleset jauh, yang ada dan yang kita rasakan adalah kebersamaan yang semakin
tumbuh, dan mulai mengenal karakter masing-masing dari kelompok kecil kami. Banyak
hal yang bisa saya petik selama berada di kunak yaitu sedikit tau tentang watak
dari kawan-kawan saya satu kelompok.
Disini kita belajar tentang manajemen kerjasama tim,manajemen pembagian
tugas, dan tentunya manajemen control ego. Rasanya tiada hari tanpa sebuah
canda dan tawa, tiada menit tanpa rasa kebersamaan, dan tentunya tiada menit
tanpa ejek-ejekan. Mungkin sepintas kelompok ini terlihat seperti preman pasar
baik jantan maupun betinanya ga ada yang santai, namun ini menjadi bumbu
kebersamaan ditengah kesederhanaan yang baru kita jalani dua minggu di PPDH.
Satu hal yang harus digaris bawahi adalah “Bahagia itu sederhana” untuk
mencapai itu yang kita perlukan hanyalah bersyukur atas apa yang telah kita
dapatkan. Terkadang dalam hidup kita menemui yang namanya “jalan berbelot”
artinya terkadang jalan yang harus kita lewati tidak sesuai dengan rencana dan
impian kita, dengan kunci “bersyukur atas apa yang kita dapatkan” jalan yang
berbelot itu akan terasa menyenangkan. Seperti layaknya seorang teman atau tim,
terkadang ada yang membuat kita nyaman dan terkadang ada juga yang membuat kita
gerah berada didekatnya atau berada didalamnya, namun sebuah pepatah mengatakan
“kita jangan hanya mau berteman dengan orang atau tim yang membuat kita nyaman,
tapi kita juga harus berteman dengan orang atau tim yang membuat kita lebih
dewasa, lebih mandiri, dan lebih bijaksana. Kedewasaan, kemandirian, dan
kebijaksanaan dalam menghadapi sebuah keputusan tidaklah dihasilkan dari
“Sesutu yang nyaman” melainkan dihasilak dari “sesuatu ketidaknyamanan”. Ketika
kita dihadapkan dengan lingkungan orang-orang yang membuat kita harus menarik
nafas lebih dalam, adalah tetap tenang dan meyakini perbedaan bukan hal yang
mengantarkan kita pada perpecahan melainkan perbedaan akan mengantarkan kita
menjadi pribadi yang lebih dewasa, mandiri, dan bijaksana. Jangan pernah lari
dari kenyataan yang harus kita hadapi, karena lari dari kenyataan bukanlah
jawaban atau solusi terbaik, hadapilah kenyataan yang dihadapi selesaikan
masalahnya dan ambil hikmahnya. Kontrol diri dengan otak yang dingin, pelajari
hal sekeliling, pelajari karakter orant-orang disekitarmu, dan jagalah
keharmonisan. Itulah pelajaran-pelajaran berharga yang bisa saya petik selama
dua minggu menjalani PPDH di bagian IPD. Awalanya merasa bagaimana gitu (hanya
bisa dirasakan tanpa bisa ku ucapkan), namun sekarang yang saya rasakan adalah
saya yakin ini adalah jalan terbaik yang harus saya lewati dan inilah kawan-kawan
serta tim terbaik untuk saya, yang akan memupuk dan meningkatkan tingkat
kesabaran, dan kedewasaan saya. Salam fleksibelitas, boleh bacot, boleh nyocot,
asal jangan bacotan dan cocotan berubah menjadi bacokan, keep calm and say “we
are not superone but we are superteam” masuk bersama keluar bersama asal jangan
merkosa anak orang bersama-sama aja.
0 komentar:
Post a Comment