#WE ARE SUPERTEAM |
Hari ini adalah malam ke 5 saya dan kawan-kawan saya
mendapat tugas jaga di rumah sakit hewan, pada hari ini ada kata-kata yang lagi
In di grup 2 adalah “kata selamat malam dunia” kata-kata ini dipopulerkan oleh
saudara bubu dikala dia sedang terkena serangan cacat mental, dengan gayanya
yang khas mengundang gelak tawa dia mengucapkan kata selamat malam dunia dengan
mimic muka penuh dengan maksud tersembunyi, dan siapa saja yang melihatnya tak
akan menolak untuk tertawa, karena memang ekpresinya mampu mengalahkan kelucuan
dari seorang pelawak terlucu sekalipun yang ada di tanah air ini. Hari ini saya
merasakan sangat tolol ketika saya dan grup saya ditanya oleh dosen pembimbing
mengenai cara membedakan hewan yang mengalami tympani dengan hewan yang
mengalami dysplasia abomasum. Dan sangat jleb banget ketika dosen bicara “itu
semua sudah diajarkan saat masih kuliah di tingkat sarjana”, dalam hati ingin
rasanya bilang “helooooow pakbos emangnya saya malaikat yang bisa mengingat
semuanya tanpa bisa melupakan sedikitpun apa yang telah saya lewati”. Namun disini
posisi dosen sama sekali tidak salah, karena salah satu tugas mahasiswa adalah
tidak boleh lupa hanya dosen yang boleh lupa. Seketika diri merasa seperti anak
SMA yang masih polos baru hari pertama masuk kuliah, padahal saya sudah
menyelesaikan pendidikan sarjana strata satu, yang seharusnya sudah mengusai
dan bisa menjawab pertanyaan mendasar mengenai hal tersebut. Saya tidak bisa
membayangkan apa yang bisa saya lakukan ketika saya nanti ujian lisan dibabak
penentuan masa pendidikan profesi yang ujianya langsung berhadap-hadapan sama
dosen face to face empat mata, dan konon sampai ada juga yang sudah 10 kali
ujian ga lulus. Harus saya akui saya sangat tertekan bila harus berusan dengan
dunia yang berbau akademik yang berbasiskan teori, saya sangat lmabat untuk
mencerna namun sangat cepat lupa, berbeda dengan ketika saya diajak untuk
mendalami ilmu dilapangan lebih ke praktik langsung, saya selalu sangat
bergairah bila dihadapkan dengan pendidikan dilapangan karena saya merasa saya
memang orang yang cukup mampu bertahan di lapangan dan bisa beradaptasi, karena
saya tidak terlalu cupu dalam bersosialisai ketimbang dalam menggunakan otak
untuk mengingat hal yang bersifat teori. Dan hari ini saya sangat merasa
sedikit menyesal, jiper, dan takutnya juga. Saya merasa menyesal juga kenapa
dulu saat kuliah tidak belajar sungguh-sungguh, dan terlalu banyak bermain, dan
jujur saja saya ketika berada dibangku sarjana tidak menikmati masa perkuliahan
malah cenderung stress. Seringnya saya tertekan sebelum tekanan tiba
menghampiri, dan ketika tekanan tiba saya sudah tertekan bertubi-tubi. Jadi pengalaman
yang bisa saya petik jangan tertekan sebelum ditekan, apabila mengalami kendala
dalam hal akademik saat masa menuntut ilmu, maka gunakan prinsip “Other
Personal (OP)” carilah kawan yang kamu anggap lebih dari kamu, yang mau atau
bersedia mengajarimu dan membantu kesulitanmu dalam hal belajar, didunia ini
masih banyak orang yang bersedia memberikan bantuanya untuk sesama. Kemampuan menjadi
pribadi yang mampu berpijak di bumi yang dipijak sangat membantu untuk survive.
Dalam hidup jangan pernah meremehkan ilmu dasar yang walaupun secara sepintas
terlihat remeh, ilmu dasar akan membantu dalam memahami ilmu yang lebih tunggi
dari itu. Itulah segelimet masalah yang saya rasakan hari ini, namun rasa itu
terasa hilang seketika ketika si bubu berceloteh dengan jurus baru “SELAMAT
MALAM DUNIA”, perjalanan PPDH ini belum seberapa baru berjalan 3 minggu dan ini
akan berjalan selama kurang lebih 15-17 bulan, tapi rasanya sudah mulai terasa
tekanan mentalnya, dan boleh saya jujur masa ini sangat saya benci karena
membuat mental dan jiwa saya tertekan saya merasa berada didunia antah berantah
yang tak jelas arah dan tujuannya, rasanya begitu gelap jalan yang harus
kulalui ini, karena matahari dan rembulan tak akan kunjung datang di awal-awal,
namun walaupun saya benci masa ini saya yakin ketika kita berjumpa dengan sinar
matahari dan rembulan (red:masa depan), saya akan merindukan masa yang saya
benci ini, terkadang dalam hidup ini kita akan merindukan apa yang kita benci
dimasa lalu, saya beruntung berada dalam grup yang terisi orang-orang yang saya
bilang masing-masing memiliki kelainan yang akan membuat saya bisa tertawa
disaat saya berada dalam masa tertekan. Mungkin dalam perjalanan 15 bulan ke
depan kisah kita akan dihiasai beberapa konplik, beberpa kisah pilu, beberapa
kisah yang menekan dan tak lupa akan dihiasi oleh kenangan-kenangan terindah,
kawan mari kita berjuang bersama, saling menguatkan satu sama lain, saling
membantu, saling menghargai perbedaan, pelangi tercipta karena adanya perbedaan
gradasi warna, begitu juga dengan hidup akan indah karena adanya saling
menghargai, aku, kamu, dan kita memang berbeda dalam hal adat istiadat,
kebiasaan, budaya, kulit, rezeki, serta strata, namun ingatlah kawan kita
memiliki tujuan yang sama yaitu tersenyum bersama saat pengambilan sumpah
dokter hewan (PSDH), dan ingatlah juga kawan ini bukan tentang aku lulus, tapi
tentang “kita lulus” ini buka tentang aku lebih cepat tapi tentang “kita
sama-sama cepat”, dan ini bukan tentang aku hebat tapi tentang “kita memang
hebat” setelah kita menikmati senyum bersama saat PSDH, baru dari sana kita
memulai kehidupan pribadi kita yang sesungguhnya, namun untuk saat sekarang
kita akan menjalani kehidupan bersama-sama, suka dan duka mari kita lewati
bersama, jangan sungkan untuk mengulurkan tangan, jangan gengsi untuk meraih uluran
tangan kawan, jangan sungkan untuk
memberikan sandaran bahu, jangan gensi bersandar pada bahu kawan, jangan malu
meneteskan air mata jika itu membuatmu lebih baik, jangan malu untuk bercerita,
komitmen kita di awal adalah masuk bersama keluar bersama, itu bisa diraih
kalau kita bisa bekerjasama dan membuang ego. Awali malamu sebelum tidur dengan
ucapan “selamat malam dunia, hari ini aku ini aku mendapat pelajaran berharga,
dan esok aku akan menjadi pribadi yang lebih baik, terimakasih dunia karena
dibawah malamu yang gelap aku bisa istirhat sejenak”.
Ruang Inap Mahasiswa
PPDH @ RSH
15 Juli 2014
20.50 WIB
With Love, and With
Proud
0 komentar:
Post a Comment