#view puncak rinjani, segara anak, dan gunung baru jari dari pelawangan senaru |
Namamu
begitu gagah saat orang menyebutmu, Sungguh merinding ketika orang menyebutkan
jalur menujumu, Sungguh panjang jalan cerita yang akan ku lalui ketika
mengunjungimu, Sampai pada saatnya kegagahan namamu, dan jalurmu berada di
depan mata, Sungguh tak percaya rasanya berhadapan denganmu, Sejak aku melihat
kegagahanmu secara langsung, dalam benaku hanya ada satu pikiran Aku akan
berada di puncakmu dan akan kukubirkan sang saka merah putih, Untuk mencapaimu
memang sangat berat, namun satu keyakinan yang membuatku tetap berjalan, Aku akan
menyesal seumur hidup bila aku tak pernah menengokmu, Aku akan tersiksa kalau
aku tak bisa mengungkapkan rasa cintaku padamu, Kekuatan cinta dan rinduku pada
pesonamu menguatkan tekadku untuk sampai di titik tertinggimu, langkah demi
langkah terus ku lalui, peluh pun menetes di setip langkahku, tenggorokan yang
kering terkena sengatan sang surya tak membuatku menyerah, walaupun sesaat
godaan terus menyerang melumpuhkan semngatku dengan sekuat tenaga aku
melawannya, sampai pada satu tempat yang orang sebut dengan pelawangan
sembalun, disana aku tertegum memandang ke arahmu, disana pula sempat terbersit
pikiran, mampukah aku menapaki puncakmu, mampukah aku berada disana bersama
kawan-kawanku, beberapa saat aku memikirkanya, ku ambil nafas dalam-dalam, jika
aku sudah menyerah disini maka perjuanganku akan sia-sia, cinta dan rinduku
takan tersampaikan semalam sebelum menuju puncakmu aku terus memikirkanmu aku
terus-terusan menyebut puncakmu, sampai saat dini hari tiba dimana perjalanan
menuju puncakmu akan dilakukan, baru saja keluar dari tenda godaan pun
menghadang, angina yang menusuk tulang seakan menahan dan membekukan
semangatku, namun aku katakana dalam hatiku badanku akan lebih membeku, dan
hatiku akan kaku jika aku sampai menyerah dan tidak sampai dipuncakmu sehingga
akhirnya aku tak bisa mengungkapkan rasa rindu dan cintaku padanya. Dengan perasaan
penuh harap, penuh semangat setelah aku berperang dengan batinku akhirnya
perjalanan pun dimulai, bukan hanya aku yang memiliki impian menapaki puncakmu
tapi ratusan orang dari berbagai belahan daerah menuju puncakmu, aku tak
menghiraukan dinginya angina yang menusuk tubuh dan tulang, aku tak menghiraukan
terjalnya medan yang harus ku lalui, aku yakin semua ini akn terbayar lunas aku
terus berjalan merunduk tak kuhentikan langkah kakiku ini sampai saat pada
suatu titik terasa datar dan aku tak menyadarinya kalau aku sudah berada di
puncakmu, dan untuk memastikannya aku pun bertanya pada orang yang ada disana
dan dia pun mengiayakan kalau tanah yang sedang aku injak adalh puncaknya, dan
akulah orang ke empat yang ada di puncaknya, seraya mengucap hamdalah kepala
ini ku ajak bersujud tak terasa air mata kebahagiaanpun mengalir dengan deras
setelah itu aku ambil wudhu (tayamum), karena sudah waktunya untuk menunaikan
ibadah sholat subuh, sungguh tentram dan nyaman hati ini, semua lelah dan letih
hilang seketika melihat pesona kecantikan dan keanggunanmu akhirnya mimpi yang
sekian lam tertunda terwujud dan akhirnya aku bisa mengungkapkan rasa rindu dan
cintaku padamu wahai gunung rinjani, perjalanan kali ini memang perjalanan
spiritual yang penuh dengan anugrah rasanya damai sejahtera berada dalam pangkuan
alamu.
5 hari 4 malam dibawah langit yang
berbintang,
diatas gagahnya puncak rinjani
di depan luasnya savanna sembalun
yang hijau
seluas mata memandang indahnya
segara anak
dengan cucuran peluh kebahagiaan,
setiap langkah pengorbanan, setitik
harapan untuk menggapaimu
aku jaga selalu api semngatku demi
mengungkapkan cintaku padamu
malam itu tepat berada di bawah
langit yang dihiasi bintang
di depan tenda-tenda yang penuh
akan kehangatan kebersamaan
gelak tawa yang keluar dalam
dinginya pelukan angin malam
kokohnya puncakmu, sejukanya
alammu, teduhnya danaumu menjadi saksi
betapa aku mencintaimu, dan malam
itu pula aku menyatakan cintaku, sayangku, dan rinduku
walaupun kamu tak pernah bisa
mendengar
walaupun kamu menganggapku becanda
walaupun aku takan pernah bisa
memilikimu
walaupun aku takan pernah bisa
memelukmu
aku tak memperdulikan itu dan dengan tegas aku
nyatakan
aku mencintaimu
aku menyayangimu,
aku merindukanmu,
engkaulah anugrah terindah yang ku
rindukan,
engkaulah anugrah tercantik yang
aku cintai, dan
engkaulah
anugrah kesayangan yang aku impikan wahai gunung rinjani
(pusi
rindu untukmu wahai gunung Rinjani)
0 komentar:
Post a Comment