Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

PUNCAK MANDEH

  • Wednesday, October 14, 2015
  • mansyurahmad.blogspot.com
  • Negeri sejuta pesona begitulah bunyi dari slogan Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel). Kabupaten yang terletak di Provinsi Sumatera Barat memang memilki objek wisata yang belum terjamah banyak orang bisa dikatakan objek wisatanya masih perawan. Dari sekian banyak objek wisata yang berada di Pessel adalah Puncak Mandeh. Objek wisata ini disebut-sebut sebagai “Raja Ampat nya” Sumatera Barat. Puncak Mandeh sangat layak jika di juluki sebagai “Raja Ampat” nya Sumatera Barat, pesona  yang dimilikinya sangat mempesona, warna air lautnya yang jernih dan tenang. Dari Puncak Mandeh kita bisa melihat pulau-pulau kecil dengan kontur berbukit-bukit dan hijau menambah sejuk pemandangan yang tersajikan, gradasi warna sangat kontras antara biru nya laut dan langit, hijaunya pepohonan yang menghuni pulau kecil, serta putihnya awan yang seakan-akan memayungi pulau-pulau kecil tersebut semakin memanjakan mata. Dari kota Padang pertama kita menuju kabupaten Pessel yang dapat ditempuh sekitar 2 jam menggunakan kendaraan umum. Dari Pessel perjalnan bisa dilanjutkan menggunakan ojek, akses jalan menuju puncak Mandeh pun sudah dibangun, karena akses jalan baru dibangun bertepatan dengan diresmikn dan dibukanya  Puncak Mandeh sebagai salah satu objek wisata di Pesisir Selatan. Di kawasan Puncak Mandeh juga tersedia wisata air seperti Snorkling dan Diving.






    JALUR PENDAKIAN GUNUNG LATIMOJONG 3478 MDPL (ATAP SULAWESI)

  • Tuesday, September 1, 2015
  • mansyurahmad.blogspot.com
  • Label:


  • Gunung Latimojong merupakan gunung tertinggi di Tanah Sulawesi dan termasuk ke dalam jajaran 7 puncak tertinggi di Indonesia. Gunung ini terletak di Kabupaten Enrekang Provinsi Sulawesi Selatan yang berjarak sekitar 245 km dari pusat Kota Makassar. Untuk mencapai desa Baraka kita bisa menggunakan kendaraan umum jenis Avanza dengan ongkos 100-120ribu. Sesampainya di desa Baraka Pendaki biasanya singgah di pondok nya pak Dadang yang dijadikan basecampnya KPA Lembayung. Konon katanya gunung ini merupakan salah satu gunung tersulit di Indonesia untuk di daki. Sebelum adanya kendaraan sampai desa terakhir (desa Latimojong) untuk mencapai desa tersebut dibutuhkan waktu 2 hari 1 malam dengan berjalan kaki dari desa terakhir yang bisa diakses mobil (desa Baraka). Jalur yang dilewati menuju desa Latimojong dari desa Baraka berupa jalanan ekstrim, sebalah kiri/kanan berupa jurang yang dalamnya puluhan meter. Untuk menuju desa Latimojong kita bisa menyapa mobil jeep dengan harga sewa 1,4 juta, atau sewa mobil truk seharga 2 juta pulang pergi dan bisa diisi berapapun juga, alternatif terakhir adalah naik ojeg dengan ongkos sekitar 100-150 ribu.Perjalanan masih disambung dengan jalan kaki untuk menuju desa Karangan desa terakhir kita melapor untuk melakukan pendakian, waktu tempuh sekitar 2 jam dengan tanjakan terjal dengan hanya sedikit sekali bonus. Selama perjalan kita akan disuguhi dengan panorama alam yang sangat indah, disini banyak terdapat desa-desa yang terletak di kaki pegunungan yang kemiringanya cukup tajam. Dari desa karangan sampai pos terakhir menuju puncak kita akan melewati 7 pos dengan karakter medan yang berbeda-beda dan ciri khas masing-masing.
    1.    Desa Karangan – POS I
    Jalur yang kita lewati adalah perkebunan kopi warga, ini adalah trek terpanjang yang harus dilewati dibandingkan 6 trek berikutnya, waktu tempuh sekitar 2 – 2,5 jam, di trek ini kita akan melewati lintasan licin yang sangat terjal saya menyebutnya tanjakan kopi karena yang kita lewati adalah benar-benar kebun kopi. Sepanjang lintasan ini adalah lahar tebuka belum memasuki hutan.

    2.    POS I – POS II
    Menuju pos II kita akan mulai memasuki hutan yang lebat, lintasan yang kita lewati adalah tanjakan dan turunan. Pos II terletak di Pinggir sungai, disini bisa dipakai untuk berkemah hanya saja muat untuk sekitar 3-4 tenda saja karena lahanya sempit. Lintasan menuju pos II tidak seterjal Lintasan menuju pos I, waktu tempuh POS I menuju POS II sekitar 1,5 – 2 jam

    3.    POS II – POS III
    Ini adalah lintasan paling terjal kedua, panjang lintasan hanya sekitar 0,6 km namun tanjakan benar-benar terjal dengan kemiringan sekitar 75° - 80° (perkiraan). Untuk melewati trek ini kita harus berpegangan pada akar-akar. Waktu tempuh sekitar 1 jam

    4.    POS III – POS IV
    Panjang lintasanya sekitar 1 km treknya sudah mulai tidak terlalu terjal dan cukup banyak bonus, waktu tempuh sekitar 1 – 1,5 jam, di pos IV bisa mendirikan tenda sekitar belasan tenda. Lokasinya tertutup oleh pepohonan.

    5.    POS IV - POS V
    Panjang lintasan menuju pos V sekitar 1 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam, lintasan tidak seterjal lintasan- lintasan sebelumnya dan banyak ditemukan bonus, lahannya cukup luas dan bisa muat untuk sekitar 15 - 20 tenda, namun menurut pendaki lokal di pos V terkenal dengan badainya walaupun lahanya tidak terbuka. Sekitar 150 ke arah barat terdapat sumber air, pendaki bisanya mengisi air disini untuk persedian menuju pos VII
    6.    POS V -  POS VI
    Lintasan mulai agak terjal kembali dibandingkan dengan lintasan pos V. Mulai dari trek ini tipe tanaman sudah berbeda. Mualai dari sini sebelum sampai di POS VII sudah mulai terbuka pemandangan pegunungan mulai tampak dari sini. Waktu tempuh sekitar 1 – 1,5 jam

    7.    POS VI -  POS VII
    Tipe lintasan menuju pos VII hampir sama dengan lintasan sebelumnya namun sudah lebih terbuka lagi dan tingkat keterjalan mulai meningkat kembali, dengan waktu tempuh sekitar 1-1,5 jam. Dari pos VII jika cuaca cerah kita bisa menikmati Sunset. Di Pos ini terdapat sumber air dan bisa mendirikan tenda dengn kapasitar sekitar 20 tenda. Tempat yang lebih luas untuk mendirikan tenda adalah di kawasan Telaga, dari Pos VII kita harus naik lagi sekitarc 30 menit, saat akan summit kita akan melewati kawasan Telaga.

    8.    POS VII – PUNCAK
    Untuk mencapai puncak dari pos VII dibutuhkan waktu sekitar 1 jam tanpa membawa carrier bag. Titik puncak sama sekali tidak terlihat sebelum kita sampai di Tugu yang menjadi pertanda titik tertinggi di Tanah sulawesi diketinggian 3478 mdpl. Puncak dari gunung Latimojong lebih dikenal dengan julukan  “Puncak Rantemario”

    Di puncak terdapat lahan yang cukup luas juga untuk mendirikan tenda, para pendaki juga biasa mendirikan tenda di tempat ini, pemandangan dari puncak sungguh sangat indah, pemandangan berupa pegunungan yang berderat. Rasa lelah terbayar semua saat sampai di puncak titik tertinggi 3478 mdpl dan menjadi Atapnya Sulawesi.


    #PUNCAK
    #TUGUPUNCAK

    #POSI
    #POSII
    #POSIII

    #POSIV

    #POSV

    #POSVI
    #POSVII

    #SUNSETPOSVII 

    #SUMBERAIRPOSII

    #NEGERIDIATASAWAN

    #POSVII

    TRADISI MINUM KOPI ORANG INDONESIA

  • Friday, August 28, 2015
  • mansyurahmad.blogspot.com
  • Sudah bukan rahasia lagi kalua Indonesia merupakan salah satu penghasil kopi terbaikdi dunia, hal tersebut melatarbelakangi kebiasaan warganya dibeberapa tempat yang menjadikan minum kopi sebagai salah satu kebiasaan atau budaya. Konon katanya kopi yang di pajang di Etalase Starbucks Amerika adalah kopi yang berasalal dari Indonesia sebut saja kopi Toraja dan Kopi Aceh. Kota-kota seperti Aceh, Belitong dan Makassar warganya memiliki kebiasaan mengopi. Kali ini saya akan membahas budaya ngopi orang Makassar. Kota yang disebut-sebut sebagai Kota terbesar di Wilayah Timur yang dijadikan Gerbang Indonesia wilayah timur ini memiliki budaya ngopi yang sangat kental. Banyak sekali warung kopi yang terbebaran hamper di tiap sudut kota. Di jam-jam Sore terlihat warkop Nampak ramai oleh pengunjung untuk menikmati secangkir kopi. Pengunjung sangat beragam mulai dari pemuda, orang tua, orang yang pulang kerja pria dan wanita. Ada satu hal yang unik menurut saya, yang baru pertama kali saya rasakan. Kopi yang saya cicipi ini rasanya beda dari kopi-kopi yang sudah saya cicipi di Pulau Jawa. Kepenasaran pun membuat saya sedikit kepo dan bertanya-tanya kepada teman saya, kok kopi nya enak banget. Ternyata kopi tersebut didatangkan dari kabupaten Enrekang dan kopi tersebut juga ternyata yang selama ini kita kenal sebagai Kopi Toraja. Saat itu saya berkesempatan mengunjungi Kabupaten Enrekang dan ternyata kopi-kopi disana ditanam di kaki Gunung Latimojong yang ketinggianya >1000 mdpl. Kopi Toraja juga ternyata di pasoknya dari Kabupaten Enrekang, karena memang kabupaten ini bersebelahan, jadi Kopi nya berasal dari Enrekang namun dalam pemasaran lebih dikenal sebagai Kopi Toraja. Kenikmatan dan kekhasanya yang menurut saya unik dan baru saya temukan adalah rasa manis yang dihasilkan hanya dari susu (kopi susu), kecuali anda memesan kopi hitam original maka rasa manisnya berasalal dari gula pasir yang ditambahkan. Jika anda berkesempatan mampir ke Kota Makassar jangan lewatkan untuk menikmati sensasi ngopi di warkopnya.

    #SecangkirKopidiWarkopDottoro

    #SecangkirKopidiWarkopDottoro

    JALUR PENDAKIAN GUNUNG MARAPI-SUMATERA BARAT#SunriseMarapi

  • Tuesday, August 4, 2015
  • mansyurahmad.blogspot.com
  • Label:

  • Gunung Marapi merupakan salah satu gunung yang berada di Provinsi Sumatera Barat, namanya hampir mirip dengan salah satu gunung yang berada di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu gunung Merapi. Perbedan dari segi nama kedua gunung tersebut terletak pada huruf vokal pertama yang digunakan, kalau dari segi letak sudah sangat jelas berbeda jauh, namun terkadang orang-orang masih sering salah menyebutkan nama ataupun menganggap kedua gunung tersebut sama saja. Jalur pendakian gunung Marapi tidka terlalu sulit, kebanyakan penduduk lokal ataupun pendaki dari kabupaten yang masih berada dalam kawasan Provinsi Sumatera Barat, mendaki di malam hari kemudian turun kembali di pagi hari. Jalur yang dilalui berupa akar-akar pepohonan, lama pendakian dari pos sampe puncak jika hanya membawa tas kecil yang berisi keperluan logistik memakan waktu sekitar 5 jam. Pos pendakian sendiri terleatak di daerah kota baru. Gunung Marapi memiliki ketinggian sekitar 2891 Mdpl dan posisinya tepat berhadap-hadapan dengan gunung singgalang yang memiliki ketinggian 2877 Mdpl. Jalur yang dilalui mulai dari basecamp pelaporan sampai batas vegetasi realatif sama, perubahan jalur pendakian baru akan terasa dimulai daerah cadas, dimana jalur treking berupa bebatuan, bila di pulau jawa hampir mirip dengan jalur menuju puncak gunung Merapi yang berada di Provinsi Yogyakarta. Di basecamp pelaporan sendiri seluruh pendaki diwajibkan untuk mencatat nama dan mebayar uang retribusi serta uang parkir jika membawa kendaraan. Jika cuaca sedang bersahabat dari daerah sekitaran cadas maka kita dapat melihat danau singkarak. Puncak dari gunung ini diberi nama puncak merpati yang konon katanya puncak ini mirip seperti burung merpati. Keadaan di puncak sangat luas dan masih memiliki kawah yang masih aktif, kawah disebelah timur kedalamannya bisa mencapai ratusan meter. Di gunung ini juga terdapat taman eidelweis yang cukup luas, walaupun tak seluas padang edelweis alun-alun surya kencana gunung gede. Gagahnya gunung kerinci yang terletak di provinsi Jambi pun bisa terlihat saat cauca bersahabat. Di puncak Terdapat sebuah tiang bendera yang menjadi tanda titik tertinggi dari gunung Marapi (Puncak Merpati). Gunung Marapi cukup terkenal dikalangan para pendaki lokal, untuk pengelolaan administrasi ataupun Tim Rescue disana belum sebagus pengelolaan gunung-gunung terkenal yang berada di Pulau Jawa.



    #SunriseMarapi

    #KapanKitaKemana

    #PuncakMerpati

    #AreaKawah

    #ViewSinggalang

    SEBUAH KISAH KLASIK

  • Thursday, July 2, 2015
  • mansyurahmad.blogspot.com
  • Tak terasa sudah setahun lewat kita melewati masa pendidikan, kita terbentuk dari sekumpulan orang yang memilki latar belakang berbeda mulai dari suku, kebiasaan, hobby, kebudayaan dan bahkan genk. Kala itu jika dari masing-masing mengatakan belum saling mengenal karakter satu sama lain dan hanya baru mengenal orang satu genk atau teman bermain saja sangatlah wajar. Hingga suatu ketika kita mengalami yang namanya pengakuan secara terus terang dari hati ke hati. Saya pun mengira tragedi ini akan menjadi salah satu awal ketidak nyamanan yang akan kami lewati selama satu tahun karena kejadian ini berlangsung dari hari ketiga kita bertemu. Tak terbantahkan kejadian tersebut langsung menyebar ke negeri seberang, maklum saja karena tembok dimana kami berkumpul tersebut pun bisa bicara sehingga ketika ada orang lain selain kami yang berada dekat tembok tersebut, si tembok seolah-olah berbisik menceritakan apa yang sudah terjadi sebelum kedatangannya. Ada pepatah mengatakan “sesuatu yang kita inginkan belum tentu yang terbaik untuk kita, dan sesuatu yang tidak kita inginkan belum tentu buruk untuk kita”. Sangatlah wajar ketika pertama kali kami disatukan ada perasaan minder atau perasaan minoritas, bisa dikatakan kami berisi orang-orang “WAW” pada masanya. Dan perasaan itu pun mendera kepada saya pribadi. Namun waktu dan keadaan menuntun kita ke arah pengenalan diri masing-masing. Sesuai dengan pribahasa “tak kenal maka tak sayang”. Salah satu kalimat yang terngiang dalam tragedy tersebut yang masih saya ingat adalah “kita baru tiga hari, dan kita masih akan menjalani kebersamaan selama satu tahun”. Sepertinya setiap orang yang berada di ruangan tersebut mencamkan baik-baik kata kata tersebut.
    Satu bulan pertama memang sepertinya belum tercipta feel yang menyatu, feel tersebut masih terpartisi belum seluruhnya memiliki. Di bulan-bulan selanjutnya feel tersebut mulai menjangkit ke semua anggota hingga terbentuk satu feel yang benar-benar terasa sekali kebersamaanya. Tidak dapat dipungkiri memang ketidaksepahaman selalu ditemui ditiap bulannya dan tiap bagian, namun adalah sebuah kewajaran.mengingat kami terdiri dari belasan kepala dengan isi pemikiran yang berbeda. Kedewasaanlah yang menuntun kami untuk tetap berada dalam satu garis sinergis dan saling koperatip. Masalah bukanlah untuk dihindari melainkan untuk diselesaikan, karena adanya masalah kualitas kedewasaan kita dalam berpikir dan bersosialisasi semakin teruji. Mungkin setiap orang disini memiliki kisah dan pengalaman yang unik yang hanya dialami oleh pelakunya saja. Total 6 bulan yang harus kita lewati bersama-sama walaupun beberapa moment kita dibagi dalam beberapa bagian. Tujuan yang sama mendasari kebersaman kita untuk melewati semua rintangan. Muka kusut, rambut lepek,, dompet cekak, susah, senang, turun ke lapangan bersama-sama, kena marah, diberi petuah, diberi sanjungan, dinilai negative oleh negara sebelah, kerja dalam tim, kerja secara individu kami alami semua.
    Kegiatan selama 6 bulan lebih banyak menuntut kerjasama tim, kesuksesan pun disini terletak pada tim bukan terletak disalah satu orang saja. Loyalitas yang dimiliki oleh tim ini memang patut di acungi 4 jempol, dimana kemauan untuk saling mendukung, saling menjaga, saling mensuport benar-benar terasa. Loyalitas Pikiran, tenaga, dan harta masing-masing terisi oleh setiap anggota sesuai dengan yang dimiliki dari ketiga point tersebut sehingga saling melengkapi satu sama lain. Perasaan jenuh, bosan, dan rindu ketika kita dibagi-bagi ke dalam tim kecil pun pernah saya alami. Trimester pertama masih terasa tak begitu berat, belum terasa adanya tekanan yang begitu hebat, mulai memasuki trimester kedua tekanan sudah mulai naik, dan di posisi ini tingkat manajemen kesabaran dan kepribadian pun turut meningkat. Pepatah mengatakan “ketika seseorang akan dinaikan derajatnya makan dia harus melewati sebuah ujian”. Sebuah kalimat keluar dari salah seorang dosen yang berbunyi “pendidikan ini konon katanya bisa lebih mendekatkan dan bisa menjauhkan”. Perkataan dosen tersebut benar-benar tidak meleset. Mungkin memang benar pada suatu kondisi keaadan ini memunculkan perasaan kecewa, muak, marah dan bahkan benci. Namun perasaan itu tidak serta merta membuat kami terkotak-kotakan justru perasaan tersebut malah muncul menjadi sebuah canda tawa yang berubah menjadi suatu kerinduan ketika kami benar-benar dipisahkan jauh di trimester ke 3.
    Pada trimester ke 3 kita di pecahkan dalam kelompok kecil dan terpisah oleh jarak yang jauh, rasa rindu untuk berkumpul pun tak terelakan lagi, walaupun mungkin dahulu si A punya rasa kesal terhadap si B, namun ketika benar-benar dipisahkan oleh jarak si A, B, C D, E dan  seterusnya pun saling merindukan baik tingkahnya yang “unik” ataupun rindu berkumpul, saling menertawakan, saling ejek-ejakan, ataupun merindukan saat harus melewati bagian yang menguras tenaga, pikiran, da nisi dompet sampe menyebabkan muka lepek. Saya bersukur bisa berada diantara orang-orang yang bisa menerima saya apa adanya, walaupun mungkin penduduk dari negara sebelah terkadang memberikan penilaian yang tidak diharapkan tetapi saya selalu berpikir “ BODOOOOO AMAT” rutinintas yang saya lewati selama pendidikan lebih banyak dilakukan dengan tim ini bukan dengan penduduk negara sebelah. Ucapan kasar, perbuatan kasar pernah saya lakukan selama saya menjadi bagian tim ini, tapi mereka masih mau menerima keberadaan saya dan memperlakukan saya dengan sangat baik. Satu hal yang sangat tidak bisa saya lupakan selama menjalani pendidikan ini adalah ketajaman mulut dan kecepatanya untuk melukai perasaan orang tidak bisa diragukan lagi. Inilah salah satu dosa terbesar saya kepada mereka.
    Kini kita sampai pada tahap awal menuju tahap akhir dari pendidikan ini, dimana kegiatan lebih banyak menuntut kemampuan individu masing-masing. Semoga perjuangan bersama-sama selama 12 bulan yang sudah kita lewati akan tetap terjaga sampai hari tua. Setelah perjuangan ini berakhir kita akan menjalani hidup kita masing-masing unutk menjemput impian kita masing-masing. Disaat itulah mungkin intesitas komunikasi kita akan mulai menurun, memudar, dan bahkan mungkin menghilang (lost contac). Semoga setelah kita meraih semua tujuan dan impian kita masing, kita bisa menjalani kebersamaan seperti yang telah kita lewati selama 12 bulan lalu.  Saya masih teringat akan perkataan seorang dosen “ketika kita sudah tua, punya anak, anak-anak sudah dewasa, impian kita sudah tercapai, hidup sudah sukses, maka yang dicari kembali adalah teman, terutama teman semasa kita berjuang bersama-sama melewati pahit manisnya semasa menuntut ilmu”. Tulisan ini berisi harapan dan rasa syukur saya terhadap pencipta karena saya diberi kesempatan untuk dapat menjalani kehidupan dan berjuang bersama-sama kalian, mengenal kalian adalah suatu kehormatan hidup untuk saya.

    Salah satu keinginan yang belum tercapai adalah merasakan jalan bersama berisi satu tim penuh “I Squad”, dimana saya membayangkan kita melakukan seuatu perjalanan menggunakan kereta api dihiasi kesederhanan, menyaksikan indahnya negeri ini, perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri luasnya samudara beratapkan langit yang biru dan berhiaskan gumpalan awan putih yang elok. Menikmati secangkir teh hangat di teras cottage ditemani petikan senar gitar yang diiringi lagu  “sebuah kisah klasik (SO7)”, rembulan dan bintang menjadi penerangan kita di kala malam menghampiri. Deburan ombak dan belaian angina malam menina bobokan kita sampai mentari menyapa kita lewat sentuhan kalauan cahanya yang jatuh di wajah kita. Sebuah keinginan yang mungkin terlihat lebay dan freak, namun ini hanyalah sebuah keinginan dan impian. Keinginan dan impian adalah sebuah prilaku yang dimiliki oleh orang yang memiliki tujuan hidup yang tidak hanya mengikuti arus air saja.
















    JEMBATAN KELOK 9

  • Tuesday, June 16, 2015
  • mansyurahmad.blogspot.com


  • Sudah sekitar 2 tahun sejak diresmikan pada tahun 2013 oleh Presiden SBY jembatan ini ramai diperbincangkan. Pembangunan Jembatan pada awalnya dengan tujuan untuk mempersingkat dan memperlancar akses jalan menuju Pekanbaru Riau dari Kota Payakumbuh, yang pada awalnya jalan kelok 9 ini jalanya memang berkelok-kelok tajam mengelilingi bukit sehingga banyak kendaraan terutama truk-truk besar sangat pelan jalannya ketika melewati kelok 9 yang berdampak pada tersendatnya arus lalu lintas. Jembatan kelok 9 sendiri merupakan mega proyek yang berjalan sekitar 10 tahun, peletakan batu pertama dilakukan pada tahun 2013 di masa pemerintahan Presiden Megawati. Jembatan ini terdari dari 6 jembatan dengan panjang lintasanya yang berbeda-beda. Jembatan layang kelok 9 terlihat seperti penghubung diantara 2 bukit. Sejak diresmikan jalan ini selain memperlancar arus lalu lintas juga menyedot perhatian para pengguna jalan yang melintasi jembatan ini dan tak jarang yang turun sejenak untuk menikmati keindahan jembatan karya anak bangsa. Kelok 9 kini telah menjadi salah satu ICON Provinsi Sumatera Barat, tidak hanya di Luar Negeri saja yang memiliki jembatan penghubung bukit kini Indonesia pun punya dan merupakan karya anak bangsa sendiri. Di pinggiran jalan sebelum memasuki area jembatan banyak terdapat pedagang yang menjajakan dagangan seperti jagung bakar dan kopi, jika anda melewati jembatan ini jangan lupa untuk mampir sejenak untuk sekedar melihat karya bangsa ataupun untuk ber-selfie atau ber-groufie ria, menurut pemaparan para pedagang di area tersebut pengunjung yang bermain ke jembatan tersebut cenderung lebih banyak saat malam, dan tentunya saat liburan tiba karena jalan tersebut merupakan jalan provinsi yang menghubungkan provinsi Sumatera Barat dengan Provinsi Riau.






    JEMBATAN AKAR

  • Monday, June 15, 2015
  • mansyurahmad.blogspot.com

  • Nagari sejuta pesona begitu slogan dari kabupaten Pesisir Selatan (Pessel). Kabupaten yang di wilayah Provinsi Sumatera Barat ini memang menyimpan pesona alam yang sangat indah terutama wisata alam pantainya. Selain terkenal dengan wisata pantainya Peisisir terkenal dengan objek wisata alam jembatan akar yang menghubungkan dua desa. Jembatan ini terbentuk dari jalinan akar dua pohon beringin yang saling bersebrangan di tepi sungai baying. Menurut warga sekitar jembatan tersebut memiliki panjang sekitar 20 meter dengan lebar sekitar 1,5 meter. Ketinggian jembatan dari permukaan air sungai sekitar 3 meter. Konon jembaran tersebut mulai dari pertama kali dirangkai dari akar sampai menjadi jembatan yang bisa dilewati memerlukan waktu sekitar 26 tahun. Jembatan ini sudah menjadi salah satu “ICON” kecamatan Bayang Utara, atau sekitar 80-90 km dari pusat kota Padang. Untuk akses transportasi umum berupa mobil menuju jembatan akar masih jarang, alternative lainnya adalah menggunakan jasa tukang ojek. Selama perjalanan anda akan dimanjakan oleh pemandangan laut dan hutan lebat. Jika anda hendak berwisata ke Pesisir Selatan jangan sampai melewatkan untuk mengunjungi jembatan akar, selain kita bisa melihat kemegahan jembatan ini, kita juga bisa mempelajari kearipan local nenek moyang daerah tersebut yang memiliki pemikiran menggunakan akar untuk membentuk sebuah jembatan supaya bisa menjadi penghubung dua kampung berbeda yang dipisahkan oleh sungai bayang. 






    JALUR PENDAKIAN GUNUNG SINDORO VIA KLEDUNG

  • Wednesday, January 21, 2015
  • mansyurahmad.blogspot.com
  • Label:


  • Gunug sindoro merupakan salah satu gunung yang sangat terkenal di kawasan Jawa Tengah, gunung Sindoro termasuk ke dalam S3 yaitu sebutan untuk 3 gunung yang berada di Jawa Teangah yang nama diawali dengan huruf S yaitu, Sindoro, Sumbing, Slamet (3S), gunung Slamet sendiri merupakan gunung tertinggi di Provinsi Jawa Tengah, dan gunung Sumbing adalah gunung tertinggi ke dua nya. Gunung sindoro sumbing sering disebut juga gunung kembar karena letaknya yang bersebelahan atau berhadapan. Gunung sindoro memiliki ketinggian 3153 mdpl. Untuk mencapai puncak gunung sindoro bisa melalui 5 pintu pendakian, pada kesempatan ini akan dibahas melalui pintu masuk kledung.
    1.    Transportasi
    Untuk trenasportasi sendiri sangat mudah aksesnya bisa menggunakan bis atau kereta. Banyak bis dari arah Jabodetabek yang menuju Wonosobo, jika menggunakan kereta maka anda harus naik dari stasiun kota atau stasiun pasar senen dengan menaiki kereta arah purwokerto, kemudian dari purwokerto lanjut naik bis arah wonosobo. Dari terminal wonosobo anda bisa melanjutkan perjalanan menggunakan bis arah temanggung, semarang dll, tinggal Tanya saja kondektur nya melewati jalur kledung atau tidak. Ongkos berkisar 7-8rb.
    2.    Pintu pendakian
    Pintu pendakian berada tepat dipinggir jalan raya, titik awal pendakian berada pada ketinggian 1440 mdpl. Dari sini kita bisa mengurus perizinan dengan mendaftarkana diri dengan biaya retribusi sebesar 5rb perorang. Di basecamp sendiri terdapat banagunan yang biasa dijadikan tempat menginap oleh para pendaki sebelum melanjutkan perjalanan.
    3.    Pos Pendakian
    Total pos pendakian dari basecamp sampe pos terahir berjumlah 5 pos, namun biasanya pendaki hanya diperbolehkan mendirikan tenda di pos 3 karena setelah pos 3 tempat untuk mendirikan tenda sangat jarang dan anginnya lebih kencang, demi keamanan disaranakan mendirikan tenda di pos 3.
    4.    Puncak
    Puncak gunung sindoro masih memiliki kawah yang aktif, dari puncak kita bisa melihat dengan jelas (jika cuaca bagus), gunung penangungan, merbabu, merapi, slamet, prau, pegunungan dieng, dan sumbing. Di puncak terdapat tanah datar yang sangat luas melebihi besaer stadion gelora bung karno. Disarankan berada di puncak tidak lebih dari pukul 12 siang karena rawan gas beracun yang keluar dari kawah.
    5.    Jalur pendakian
    Penduduk sekitar sering mengatakan trek sindoro lebih mudah dibandingkan dengan trek sumbing, namun sebenarnya sama-sama sulitnya dan tingkat kesulitan hamper tidak jauh berbeda. Medan yang dilalui cukup terjal dan memakan energy besar. Di sepanjang jalur pendakian tidak terdapt mata air, sehinga pendaki disarankan membawa persediaan air yang cukup.
    View Dataran tinggi Dieng dari puncak sindoro

    View Gunung Sumbing

    city view



    kawah sindoro