Samudra di atas awan puncak gn.cikuray
Cikuray
merupakan gunung tertinggi ke empat yang berada di provinsi jawa barat, dengan
ketinggian 2818 mdpl gunung ini menjulang tinggi di kabupaten garut. Garut memang memiliki beberapa gunung yang
cukup popular dikalangan para pendaki gunung, yaitu papandayan, Guntur, dan
cikuray atau sering juga disingkat menjadi PAGUCI, diantara ketiga gunung
tersebut gunung cikuray merupakan gunung yang memiliki tingkat kesulitan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan gunung lainya yang ada di garut, dan menurut saya
cikuray bisa dikatakan gunung yang memiliki tali persaudaraan dengan gunung
ciremai dalam hal track, hampir tidak ada sama sekali jalan yang mendatar dari
mulai titik pendakian awal sampai puncak (via pemancar), selain itu disepanjang
jalanan dari bawah sampai puncak kita tidak bisa menemukan sumber air, hanya di
pos pemancar terakhir kita bisa menemukan sumber air, jadi harus pandai-pandai
memenej perbekalan terutama air jika hendak mendaki gunung cikuray. Untuk
mencapai puncak kita harus melewati 8 buah pos, dari ke 8 pos tersebut yang
cukup panjang adalah dari pos 2 menuju pos 3, untuk jarak dari pos ke pos
lainnya cukup pendek. Gunung cikuray
memiliki vegetasi hutan yang cukup unik dibandingkan dengan gunung-gunung
lainnya yang ada di jawa barat, selain itu di gunung ini dipastikan kita tidak akan menemui bungan edelweis, namun
panorama yang disuguhkan di puncak gunung cikuray sangat mempesona terutama
bila cuaca sedang cerah, kita bisa menyaksikan terbitnya sang surya dari upuk
timur, dan gumpalan permadani awan yang melaju dengan sangat cantik bagaikan
seorang bidadari yang sedang menari balet.
Jalanan menuju puncak dari pos pemancar sangat jelas, tidak terlalu
banyak percabangan, perlu kesabaran lebih untuk menapaki setiap jalanan yang
dilewati, karena memang jalanannya bisa
dikatakan “jidat bertemu lutut”. Diantara pos 2 dengan pos 3, ada pipa air milik
warga, pipa tersebut entah memang bocor atau memang ada yang secara sengaja
melubanginya, air nya bisa dimanfaatkan bila kehabisan, pipa tersebut dilubangi
dan ada tutupnya juga, jadi jika memang sebelum pos 3 dan melewati pipa
tersebut kita bisa mengambil airnya, jangan lupa tutup kembali. Jangan heran apabila hendak mendaki gunung
cikuray, atau gunung papandayan, transportasi dari terminal Guntur menuju pos
pendakian lumayan fantastis, hal ini terjadi karena memang kita melewati
daerah-daerah yang dikuasai oleh oknum tak bertanggung jawab (katakanlah
jalurnya tukang ojek). Untuk mencapai pos pendakian dari terminal Guntur
alangkah lebih mudah jika kita mencarter angkot atau kendaraan bak terbuka,
namun mulai dari terminal saja sudah banyak calo-calo yang berkeliaran,
misalkan ongkos normal hanya 15rb saja, maka karena ada sang calo yang brengsek
tersebut ongkos pun bisa naik 50%, para supir pun tidak bisa berbuat apa-apa,
entah apa yang menjadi alasannya sang supir manut-manut saja dengan calo
tersebut, mungkin calo tersebut suka menggunakan cara-cara kekerasan. Setelah
itu sang supir juga harus memperhitungkan berapa uang yang harus disiapkan
untuk para tukang ojek yang meminta jatah, karena mobil yang kita tumpangi
memang melewati daerahnya para tukang ojek tersebut. Sekedar info bila kita mencarter angkot atau
kendaraan bak terbuka ongkos normalnya sekitar 30rb perorang namun karena
adanya para tukang ojek brengsek yang meminta jatah tersebut ongkos. Selain itu
kita harus membayar tiket masuk ke wilayah perkebunan sebesar 3rb. Sepulang dari
sana saya membawa nomer yang dapat dihubungi dan cukup terpercai dengan harga
yang cukup murah namanya bapak makruf
085322387997
0 komentar:
Post a Comment