gunung pangrango 3019 mdpl
Puncak gunung pangrango tepat bersebelahan dengan
gunung gede, gunung pangarago memiliki ketinggian 3019 mdpl, dan merupakan
gunung tertinggi kedua di Jawa Barat. Untuk
mencapai puncaknya sendiri bisa ditempuh dari jalur pendakian lewat cibodas. Rute
dari balai Taman Nasional Gunung Gede Pangrango sampai kandang badak rutenya
sama, baru dari kandang badak apabila kita hendak menuju puncak pengrango kita
mengambil arah ke sebelah kanan. Medan yang
kita lalui dari kandang badak sampai puncak cukup terjal, kita melewati jalur
air yang sangat sempit, ditambah lagi banyak nya runtuhan pohon yang
menghalangi jalur, sehingga kita harus banyak menurunduk waktu berjalan. Waktu tempuh dari kandang badak ke puncak
pangrango lebih jauh dari pada waktu tempuh kandang badak puncak gede. Tak terlalu banyak pemandangan yang dapat
kita lihat selama perjalanan menuju puncak pangrango, karena tertutup hutan
yang memang cukup lebat. Namun kita
dapat melihat puncak gede berada dibawah, dan jalur pendakian menuju puncak
gede dari arah kandang badak terlihat. Dari
kejauhan Nampak puncak sebuh gunung, entah gunung apa tapi dari segi bentuk
puncaknya terlihat kerucut. Di puncak
pangrango masih banyak sekali pepohonannya, tidak seperti di puncak gede yang
hanya sedikiti ditumbuhi pepohonan. Tak jauh
dari puncak kita turun ke bawah sekitar 15 menit, disanalah terdapat sebuah
padang eidelweis yang bernama alun-alun mandalawangi, disini merupakan tempat
mendirikan tenda para pendaki, alun-alun
mandalawangi masih memiliki sumber mata air, namun apabila saat musim kemarau
sepertinya mata air tersebut bisa kering.
jalur via cibodas
Padang Eidelweis alun-alun mandalawangi
Sang surya di alun-alun mandalawangi
puncak gunung pangrango
Pemandangan alun-alun mandalawangi cukup indah terutama di pagi saat
sang surya menampakan dirinya, terlihat dari celah dua bukit yang
menghalanginya. Mandalawangi merupakan
salah satu tempat yang sering dikunjungi oleh aktivis pergerakan semasa
orde-lama, dia adalah Seorang pemuda bernama Soe Hoek Gie warga Indonesia campuran
atau keturunan china. Karena saking cintanya dengan suasana alun-alun
mandalawangi dia meminta kelak abu jenazahnya di sebarkan di alun-alun
tersebut, dan permohanan nya tersebut ternyata terkabul, dia wafat bersama
temannya di gunung semeru (gunung tertinggi di tanah jawa), dan abu jenazahnya
disebarkan di alun-alun mandalawangi. Karena dia jatuh hati dengan suasana alam
gunung pangrango ada sebuah puisi yang ditulis olehnya yang mengisahkan gunung
pangrango.
Aku cinta padamu,
Pangrango yang dingin dan sepi
Sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
Hutanmu adalah misteri segala
Cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta
Malam ini ketika dingin dan kebisuan
Menyelimuti Mandalawangi
Kau datang kembali dan bicara padaku tentang kehampaan semua
"Hidup adalah soal keberanian
Menghadapi yang tanda tanya
Tanpa kita bisa mengerti, tanpa kita bisa menawar
Terimalah, hadapilah"
Dan di antara ransel-ransel kosong
Dan api unggun yang membara
Aku terima itu semua
Melampaui batas-batas hutanmu
Melampaui batas-batas jurangmu
Aku cinta padamu Pangrango
Karena aku cinta pada keberanian hidup
Jakarta 19-7-1966
Soe Hok Gie
Sungaimu adalah nyanyian keabadian tentang tiada
Hutanmu adalah misteri segala
Cintamu dan cintaku adalah kebisuan semesta
Malam ini ketika dingin dan kebisuan
Menyelimuti Mandalawangi
Kau datang kembali dan bicara padaku tentang kehampaan semua
"Hidup adalah soal keberanian
Menghadapi yang tanda tanya
Tanpa kita bisa mengerti, tanpa kita bisa menawar
Terimalah, hadapilah"
Dan di antara ransel-ransel kosong
Dan api unggun yang membara
Aku terima itu semua
Melampaui batas-batas hutanmu
Melampaui batas-batas jurangmu
Aku cinta padamu Pangrango
Karena aku cinta pada keberanian hidup
Jakarta 19-7-1966
Soe Hok Gie
(UNTUK INFO LEBIH LENGKAP BACA JUGA ARTIKEL GUNUNG GEDE)
0 komentar:
Post a Comment