Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

ANTARA SERIUS DAN SANTAI

  • Wednesday, July 16, 2014
  • mansyurahmad.blogspot.com
  • Label:


  • Bagaikan pedang yang memiliki dua mata, satu sisi bisa menyelamatkan dan satu sisi bisa membunuh ketika kita tidak pandai dalam memainkanya, layaknya dalam hidup ini selalu ada dua sisi yang berbeda dan selalu memberikan pelajaran yang berbeda, yang dapat memainkan pedang dua mata,dan menuntun dalam menjalani hidup dengan dengan benar, adalah rasa syukur dimana kita berada atas apa yang kita miliki. Dua masalah klasik yang sering dihadapi seorang mahasiswa adalah antara serius soal akademik atau serius saoal softskill karena dua hal ini merupakan dua sisi yang berbeda, dan hanya segelintir orang saja yang mampu memainkan kedua sisi ini walaupun tak akan maksimal dibandingkan dengan memutuskan untuk menekuni salah satu diantara 2. Suatu ketika saya bertemu dengan seorang kakak kelas dalam sebuah acara gathering dia berceloteh singkat namun pasti “gua nyesel pas kuliah terlalu serius dan ga pernah main, sekarang susah banget nyari waktu buat main kalau sudah kerja” sedangkan saya pernah berceloteh sebaliknya dengan celoteahan dia “nyesel rasanya gua sewaktu masa sarjana strata satu ga pernah bener-bener belajar terlalu banyak memikirkan yang tak guna, terlalu banyak main-main, sampai sekarang gua udah lulus tapi gua serasa tak punya ilmu apa-apa”. Kedua celotehan tersebut jelas berbeda yang satu serius dan yang satu tak pernah serius. Sebelum mendengar coletahan kakak kelas tersebut saya sempat merasa bersalah dan hidup ini terasa dilumuri oleh lumpur kenistaan akibat apa yang telah saya lakukan dimasa lampau namun akibatnya terasa sekarang. Namun setelah mendengar celotehan kakak kelas saya tersebut saya sadar, ini bukan hanya penyesalan semata melainkan soal kemampuan untuk memaafkan diri sendiri atas kesalahan yang telah dilakukan dimasa lalu, bukan soal perkara mudah dalam memaafkan kesalahan diri sendiri, disini membutuhkan kesabaran dan keikhlasan yang besar. Ketika kita tidak mampu memaafkan kesalahan kita sendiri maka kita akan terus berkutat dalam lumpur penyesalan yang akan menghambat kesuksesan. Ada pepatah mengatakan “sesuatu yang berlebihan itu tidak baik” sama halnya dengan serius dan santai apabila kedua sifat ini diaplikasikan secara berlebihan, akan berdampak buruk pada diri kita sendiri. Tak jarang jalan yang harus kita lewati bukanlah hal yang kita inginkan, semisal kita sangat mendambakan A namun yang kita dapatkan malah B, sebenernya apabila kita mampu menjalani semuanya, termasuk hal yang bukan kita inginkan dengan ikhlas, hal tersebut akan membawa dan menuntun kita ke arah yang kita inginkan. Setiap orang memiliki kelebihan dan rezeki yang berbeda dalam segala hal, termasuk dalam hal akademik semasa perkuliahan. Ada orang yang gampang sekali memproleh nilai bagus namun dia sangat kesulitan mendapatkan waktu luang dan kebebasan untuk sekedar bermain dan berinteraksi dengan orang banyak, adapula orang yang sangat mudah sekali berinteraksi dengan banyak orang, pandai bergaul, dan punya banyak waktu untuk bermain, namun dia sangat kesulitan dalam meraih prestasi akademik. Pengalaman ini saya alami sendiri, saya sangat tertatih-tatih dalam urusan akdemik walaupun sudah banting tulang untuk mendapatkan hasil bagus sangat susah sekali, hanya untuk sekedar mendapat nilai “C” saja rasanya saya harus mati-matian, hal paling berat masalah akademik saya rasakan pada tahun pertama dan tahun kedua masa perkuliahan, pada saat itu tak jarang saya meneteskan air mata, karena merasa perjuangan saya sia-sia, saya belajar lebih banyak dari orang lain, namun hasilnya malah lebih buruk daripada orang yang sama sekali tidak belajar. Hal tersebut membuat saya sangat tertekan, malu, dan kecewa pada diri saya sendiri serta malu pada orang tua. Masalah kesulitan akademik tak hanya beres sampai disitu, menginjak tahun ke 3 masa perkuliahan saya mendapat kepercayaan untuk memimpin sebuah organisasi kemasiswaan, karena pada saat itu saya memang aktif di organisasi tersebut, hingga pada saat regenerasi kepengurusan saya terpilih menjadi ketua, bukan perkara mudah menyeimbangkan antara kewajiban akademik dengan kewajiban organisasi, disana juga saya sempat mengalami beberapa konplik internal yang cukup membuat goyahnya roda kepengurusan saat itu, namun kawan-kawan dan senior yang selalu membantu pada saat-saat sulit tersebut sehingga membuat saya tetap bertahan, walaupun masa kepengurusan dibawah saya bisa dibilang gagal, namun kegagalan itu berhenti hanya pada kepengurusan saya, tidak sampai menurun ke kepengurusan selanjutnya. Adanya tekanan kewajiban organisasi diatas kewajiban akademik membuat saya perlahan tapi pasti walaupun tidak signifikan saya mulai bangkit dan tak jarang di tengah-tengah perjalanan tersebut air mata menentes menjadi saksi bisu perjuangan saya. Nilai akademik lumayan naik walaupun hanya berbeser 0,0… sekian saja saya merasa cukup senang, dan mulai saat itu tepatnya semester 5 saya tak pernah sekeras semester 1-4 dalam hal belajar, saya mencoba untuk lebih rileks dalam belajar, hasil yang didapat cukup agak baik walaupun kalkulasi nilai indek prestasi komulatif saya sangat jauh dibawah standard tapi saya tidak terlalu ambil pusing, karena saya yakin IPK bukan penentu keberhasilan seseorang melainkan hanyalah salah satu prasarat saja. Pada masa saya megalami kesulitan dalam hal akademis namun saya diberikan kemudahan dalam hal interaksi dan bersosialisai dengan lingkungan, saya bisa mengeksplor lebih jauh mengenai karakter saya, hobby saya, dan saya bisa jalan-jalan berkeliling ke luar daerah, walaupun hanya sebatas di pulau jawa, bali, Lombok, kepulauan karimunjawa, dan kepulauan seribu, ditengah himpitan ekonomi yang pas-pasan saya harus Tarik menarik soal manajemen keuangan antara memenuhi kebutuhan hisup sehari-hari dengan keinginan untuk berpetualang saat hari libur semester tiba. Untungnya Tuahan memberikan kemudahan dalam hal ini kebutuhan sehari-hari terpenuhi dan kebutuhan untuk berpetualang juga terlaksana. Kembali lagi ke prinsip setiap orang memiliki kelebihan dan rezekinya masing-masing, ternyata sepulang saya dari petualangan saya banyak teman-teman saya yang iri (kok kamu bisa? Aku juga pengen banget bisa berpetualang seperti kamu) dengan saya termasuk teman-teman saya mempunyai prestasi bagus dalam akademik, namun ternyata beberapa dari mereka susah mendapatkan waktu untuk bersosialisai dan menikmati indahnya alam. Dari sini saya mulai berfikir dan bersyukur ternyata Tuhan memang maha adil, Tuhan memberikan kesulitan dalam hal A namun memberikan kemudahan dalam hal B kepada saya, sebalinya teman-teman saya diberikan kemudahan dalam hal A namun mengalami kesulitan dalam hal B. namun prinsipnya Tuhan tidak akan memberikan kesulitan diluar batas kemampuan umatnya, sesulit apapun masalahnya selama otak ini masih berpikir dan mulut masih bisa berbicara maka pasti ada penyelesaianya. Pengalaman ini memberikan saya informasi mengenai kelebihan dan kekurangan yang saya miliki. Dalam kondisi apapun kita harus tetap menghadapinya, walaupun kondisi tersebut bukanlah kondisi yang kita inginkan, lari dari kondisi yang tidak kita inginkan bukanlah solusi terbaik dan bukanlah penyelesaian yang bijak, tapi itu akan menjadi tabungan masalah dalam hidup kita. Jangan mengutamakan hasil yang sempurna, tapi utamakanlah proses, karena yang paling utama adalah proses menuju kesempurnaan tersebut. Jangan pernah segan untuk meneteskan air mata dikala masalah merundung, biarkan air mata mengalir membawa masalah tersebut pergi kalau memang itu yang terbaik, meneteskan air bukanlah hal yang memalukan, orang yang meneteskan air mata tak selamanya orang tersebut cengeng, karena tetesan air mata banyak artinya dan jenisnya, sebut saja tetesan air mata kebagagiaan. Tuhan itu tidak memberikan apa yang kita inginkan melainkan memberikan apa yang kita butuhkan, Tuhan maha tahu apa yang kita butuhkan, Tuhan maha tau isi hati kita yang sebenarnya.

    SELAMAT MALAM DUNIA

  • Tuesday, July 15, 2014
  • mansyurahmad.blogspot.com
  • Label:

  • #WE ARE SUPERTEAM

    Hari ini adalah malam ke 5 saya dan kawan-kawan saya mendapat tugas jaga di rumah sakit hewan, pada hari ini ada kata-kata yang lagi In di grup 2 adalah “kata selamat malam dunia” kata-kata ini dipopulerkan oleh saudara bubu dikala dia sedang terkena serangan cacat mental, dengan gayanya yang khas mengundang gelak tawa dia mengucapkan kata selamat malam dunia dengan mimic muka penuh dengan maksud tersembunyi, dan siapa saja yang melihatnya tak akan menolak untuk tertawa, karena memang ekpresinya mampu mengalahkan kelucuan dari seorang pelawak terlucu sekalipun yang ada di tanah air ini. Hari ini saya merasakan sangat tolol ketika saya dan grup saya ditanya oleh dosen pembimbing mengenai cara membedakan hewan yang mengalami tympani dengan hewan yang mengalami dysplasia abomasum. Dan sangat jleb banget ketika dosen bicara “itu semua sudah diajarkan saat masih kuliah di tingkat sarjana”, dalam hati ingin rasanya bilang “helooooow pakbos emangnya saya malaikat yang bisa mengingat semuanya tanpa bisa melupakan sedikitpun apa yang telah saya lewati”. Namun disini posisi dosen sama sekali tidak salah, karena salah satu tugas mahasiswa adalah tidak boleh lupa hanya dosen yang boleh lupa. Seketika diri merasa seperti anak SMA yang masih polos baru hari pertama masuk kuliah, padahal saya sudah menyelesaikan pendidikan sarjana strata satu, yang seharusnya sudah mengusai dan bisa menjawab pertanyaan mendasar mengenai hal tersebut. Saya tidak bisa membayangkan apa yang bisa saya lakukan ketika saya nanti ujian lisan dibabak penentuan masa pendidikan profesi yang ujianya langsung berhadap-hadapan sama dosen face to face empat mata, dan konon sampai ada juga yang sudah 10 kali ujian ga lulus. Harus saya akui saya sangat tertekan bila harus berusan dengan dunia yang berbau akademik yang berbasiskan teori, saya sangat lmabat untuk mencerna namun sangat cepat lupa, berbeda dengan ketika saya diajak untuk mendalami ilmu dilapangan lebih ke praktik langsung, saya selalu sangat bergairah bila dihadapkan dengan pendidikan dilapangan karena saya merasa saya memang orang yang cukup mampu bertahan di lapangan dan bisa beradaptasi, karena saya tidak terlalu cupu dalam bersosialisai ketimbang dalam menggunakan otak untuk mengingat hal yang bersifat teori. Dan hari ini saya sangat merasa sedikit menyesal, jiper, dan takutnya juga. Saya merasa menyesal juga kenapa dulu saat kuliah tidak belajar sungguh-sungguh, dan terlalu banyak bermain, dan jujur saja saya ketika berada dibangku sarjana tidak menikmati masa perkuliahan malah cenderung stress. Seringnya saya tertekan sebelum tekanan tiba menghampiri, dan ketika tekanan tiba saya sudah tertekan bertubi-tubi. Jadi pengalaman yang bisa saya petik jangan tertekan sebelum ditekan, apabila mengalami kendala dalam hal akademik saat masa menuntut ilmu, maka gunakan prinsip “Other Personal (OP)” carilah kawan yang kamu anggap lebih dari kamu, yang mau atau bersedia mengajarimu dan membantu kesulitanmu dalam hal belajar, didunia ini masih banyak orang yang bersedia memberikan bantuanya untuk sesama. Kemampuan menjadi pribadi yang mampu berpijak di bumi yang dipijak sangat membantu untuk survive. Dalam hidup jangan pernah meremehkan ilmu dasar yang walaupun secara sepintas terlihat remeh, ilmu dasar akan membantu dalam memahami ilmu yang lebih tunggi dari itu. Itulah segelimet masalah yang saya rasakan hari ini, namun rasa itu terasa hilang seketika ketika si bubu berceloteh dengan jurus baru “SELAMAT MALAM DUNIA”, perjalanan PPDH ini belum seberapa baru berjalan 3 minggu dan ini akan berjalan selama kurang lebih 15-17 bulan, tapi rasanya sudah mulai terasa tekanan mentalnya, dan boleh saya jujur masa ini sangat saya benci karena membuat mental dan jiwa saya tertekan saya merasa berada didunia antah berantah yang tak jelas arah dan tujuannya, rasanya begitu gelap jalan yang harus kulalui ini, karena matahari dan rembulan tak akan kunjung datang di awal-awal, namun walaupun saya benci masa ini saya yakin ketika kita berjumpa dengan sinar matahari dan rembulan (red:masa depan), saya akan merindukan masa yang saya benci ini, terkadang dalam hidup ini kita akan merindukan apa yang kita benci dimasa lalu, saya beruntung berada dalam grup yang terisi orang-orang yang saya bilang masing-masing memiliki kelainan yang akan membuat saya bisa tertawa disaat saya berada dalam masa tertekan. Mungkin dalam perjalanan 15 bulan ke depan kisah kita akan dihiasai beberapa konplik, beberpa kisah pilu, beberapa kisah yang menekan dan tak lupa akan dihiasi oleh kenangan-kenangan terindah, kawan mari kita berjuang bersama, saling menguatkan satu sama lain, saling membantu, saling menghargai perbedaan, pelangi tercipta karena adanya perbedaan gradasi warna, begitu juga dengan hidup akan indah karena adanya saling menghargai, aku, kamu, dan kita memang berbeda dalam hal adat istiadat, kebiasaan, budaya, kulit, rezeki, serta strata, namun ingatlah kawan kita memiliki tujuan yang sama yaitu tersenyum bersama saat pengambilan sumpah dokter hewan (PSDH), dan ingatlah juga kawan ini bukan tentang aku lulus, tapi tentang “kita lulus” ini buka tentang aku lebih cepat tapi tentang “kita sama-sama cepat”, dan ini bukan tentang aku hebat tapi tentang “kita memang hebat” setelah kita menikmati senyum bersama saat PSDH, baru dari sana kita memulai kehidupan pribadi kita yang sesungguhnya, namun untuk saat sekarang kita akan menjalani kehidupan bersama-sama, suka dan duka mari kita lewati bersama, jangan sungkan untuk mengulurkan tangan, jangan gengsi untuk meraih uluran tangan  kawan, jangan sungkan untuk memberikan sandaran bahu, jangan gensi bersandar pada bahu kawan, jangan malu meneteskan air mata jika itu membuatmu lebih baik, jangan malu untuk bercerita, komitmen kita di awal adalah masuk bersama keluar bersama, itu bisa diraih kalau kita bisa bekerjasama dan membuang ego. Awali malamu sebelum tidur dengan ucapan “selamat malam dunia, hari ini aku ini aku mendapat pelajaran berharga, dan esok aku akan menjadi pribadi yang lebih baik, terimakasih dunia karena dibawah malamu yang gelap aku bisa istirhat sejenak”.

    Ruang Inap Mahasiswa PPDH @ RSH
    15 Juli 2014
    20.50 WIB
    With Love, and With Proud
                                                                                       

    HATI-HATI DENGAN KATA BENCI DAN MUAK

  • Sunday, July 13, 2014
  • mansyurahmad.blogspot.com
  • Label:




  • Tak terasa sudah 5 tahun saya berada di universitas tercinta walaupun berada di fakultas baru 4 tahun karena peraturan dikampus saya tahun kedua kita baru mendaptkan mata kuliah yang ada di fakultas. Banyak hal yang sudah saya lewati selama 4 tahun, banyak kisah suka maupun duka, dan kisah tersebut tidak jauh dari cerita soal akademik dan kisah pertemanan. Waktu awal-awal masuk saya pernah sangat tidak suka sekali dengan seseorang, yang dimata saya orang tersebut begitu suka bergibah dan senang sekali membicarakan orang dan mencari gossip orang lain, dan waktu itu saya juga pernah mendapat perlakuan tidak menyenangkan darinya, sampai saya sangat muak sekali denganya dan benci, karena saya memang tipikal orang yang paling sangat tidak suka ketika digosipkan mengenai perkara yang sama sekali tidak pernah saya lakukan. Dan yang lebih menyebalkannya saya beberapa kali harus satu kelompok tugas denganya. Bukan hanya itu saja yang membuat saya sangat muak denganya ada hal yang tak bisa ceritakan secara gamblang juga. Setiap orang juga pasti punya kelebihan dan kekurangan saya yakin akan hal itu. Pernah suatu ketika saya kesal terlampau memuncak sampai saya berkata kotor padanya. Namun setelah itu saya tidak pernah berusan lagi denganya hanya sebatas mengamati saja dan dia juga tidak pernah mengganggu saya lagi saya secara langsung didepan muka saya. Sebenarnya orangnya baik hati dan suka menolong, namun yang saya tidak saya suka darinya hanya sikapnya saja yang suka gibah. Tahun demi tahun berlalu, ternyata dia banyak berubah juga intensitas bergibahnya berkurang, sampai pada akhirnya saya juga mulai mengenal karakternya, dua kejadian yang baru saya sadari, saya mulai mengenalnya ketika ada event dalam organisasi kemahasiswaan dan kebetulan saat itu saya terlibat sebagai panitia, saat itu event yang dilaksanakan berupa kegiatan outdoor di alam terbuka disebuah taman nasional yang ada di bogor, dan yang kedua adalah ketika saya akan bermain ke salah satu pantai yang berada paling ujung di kabupaten sukabumi, ketika itu saya dan teman saya mengjaknya untuk pergi bersama. Waktu pergi ke pantai tersebut kita menggunkan motor dan kebetulan saya berboncengan dengannya, saat dipantai itulah saya menemukan sebagian karakternya yang tidak saya kira sebelumnya, ternyata ini orang selain anak mall juga menyukai hal berbau petualangan, sejak saat itu saya hubungan saya denganya merasa lebih baik, hingga sampai pada suatu ketika saat itu saya sedang dirundung masalah yang cukup serius karena menyangkut orang banyak juga, saya bingung harus bercerita dan bertanya kepada siapa lagi hingga akhirnya saya memberanikan diri menghampirinya, dan menceritakan semuanya padanya, dan tak terasa kepala ini jatuh dibahunya, dan diapun menjatuhkan tanganya dikepala saya sembari mengusapkanya. Dan sampai sekarang saya denganya sering jalan bareng untuk sekedar menikmati indahnya alam, walaupun dia sangat tidak kuat dengan udara dingin, tapi dia sangat senang jika saya mengajaknya ketika saya bermain seperti mendaki gunung ataupun backpacker. Dan satu hal yang tidak saya peridiksi sekrang saya berada dalam satu tim denganya, karena kebetulan kita sama-sama sedang mengambil pendidikan profesi, kurang lebih selama satu tahun setengah ke depan saya akan satu tim bersamanya.
                Pelajaran yang bisa saya ambil dari rasa benci yang saya memiliki untuknya (dulu), sebelum saya mengenalnya. Kini rasa benci itu hilang, dan sekarang kita berteman cukup baik, sekarang dia tidak lagi seperti dulu yang berani menggunjing orang secara terang-terangan, sekarang dia lebih calm dan malah dia bisa menahan diri saat tidak suka atau marah terhadap seseorang, namun dia bisa dengan cepat bisa memaafkannya, dan jelas saya tidak memiliki sifat itu. Dulu dia termasuk ke dalam orang yang sangat saya benci namun sekarang saya rasa dia menjadi salah satu teman saya yang paling baik. Anaknya terkadang terlihat manja, namun dia juga tak jarang memperlihatkan sisi kuat dan mandirnya, secara keseluruhan anaknya memang baik dan kuat menghadapi masalah, dan mampu bekerja dibawah tekanan. Terkadang sesuatu yang kita benci belum tentu buruk untuk kita, karena bisa jadi itu adalah yang terbaik untuk kita. Mungkin kalau dulu dia tidak pernah membuat saya membencinya, saya tidak akan pernah tahu siapa dia. Selama segala Sesutunya seimbang dan dijalani dengan benar hal buruk pun bisa menjadi hal yang baik, dan sebaliknya. Tuhan memang adil kala itu saya pernah terlalu menganggap  orang terlalu baik dan menganggap dia adalah teman terbaik yang belum pernah saya temukan sebelumnya (LEBAY), namun setelah sekian lama waktu berjalan kenyataan itu berubah menjadi sebaliknya. Samapi sekrang saya tidak pernah menanyakan apakah dia pernah sakit hati oleh perkataan saya sampaiakhirnya dia membenci saya, saya juga tidka tahu apakah dia pernah membenci saya atau tidak. Hati-hatilah saat membenci seseorang dan muak terhadap seseorang jangan sampai berlebihan, karena bisa saja orang yang kita benci itu suatu hari malah menjadi orang yang banyak membantu kita. Ketika tidak suka atau suka terhadap seseorang jangan sampai berlebihan, tapi sewajarnya dan seperlunya dan jangan sampai berlarut-larut. Mohon maaf kawanku aku menuliskan kisah kita dalam sebuah tulisan yang ku share di blog, semoga orang yang membaca tulisan ini bisa terinspirasi, karena katanya kisah nyata itu bisa menginspirasi orang lain, siapa tahu yang membaca tulisan ini ada juga yang mengalami hal seperti aku. Terimakasih atas bantuanya selama ini, dan tentunya terimakasih banyak bahunya. Semoga kita bisa bekerjasama dengan lebih baik dari sebelumnya.

    CATATAN HARIAN KOAS

  • Friday, July 11, 2014
  • mansyurahmad.blogspot.com
  • Label:


  • KOAS PUTARAN PERTAMA
    ILMU PENYAKIT DALAM
    (RUMAH SAKIT HEWAN & PETERNAKAN SAPI PERAH DI KUNAK)

    #CHAPTER KUNAK
    Kunak merupakan salah satu tempat magang co-assistant yang wajib bagi para mahasiswa Pendidikan Profesi Dokter Hewan (PPDH). Pada tahun ini kami yang tergabung dalam kelompok (I) angkatan 2014/2015 gelombang ketiga dan berangotakan:
    1.      Teh Cucum                  sebagai                        Bos Genk
    2.      Rini                             sebagai                        jongos masak
    3.      Yusti                           sebagai                        jongos masak
    4.      Mytha                          sebagai                        bendahara merangkap jongos ojeg
    5.      Jauhari                         sebagai                        Raja kalah PES & Poker
    6.      Dedek budi                 sebagai                        jongos cebok piring
    7.      Ifan                             sebagai                        jongos sapu
    8.      Hario                           sebagai                        Raja Bacot, jawara PES & Raja kalah Poker
    9.      Chiko                          segagai                        Jawara Poker & Jongos Cuci Gelas
    10.  Irwan                           sebagai                        The King Of Poker & Jongos Ojeg

    Magang di peternakan sapi perah yang berada dikunak berjalan salam satu mimggu, letak kunak sendiri tidaklah begitu jauh dari kampus tercinta.  Perjalanan selama satu minggu dikunak bagaikan menginjakan kaki sejenak di surga karena suasananya serta aktivitas yang dilaksanakan disana begitu padat mulai dari kita mempersiapkan sahur, sahur bersama, membersihkan kandang ternak (ngosrek), keliling mengobati pasien, mengikuti turnamen poker antar jongos, turnamen PES antar jongos, mempersiapkan untuk berbuka, berbuka bersama, dan sampai kita tidur lagi dan tentunya tak lupa menjalankan ibadah lima waktu. Waktu berjalan begitu cepat pada awalnya saya mengira akan sangat membosankan sekali berada disana, namun dengan beriringnya waktu perkiraan saya meleset jauh, yang ada dan yang kita rasakan adalah kebersamaan yang semakin tumbuh, dan mulai mengenal karakter masing-masing dari kelompok kecil kami. Banyak hal yang bisa saya petik selama berada di kunak yaitu sedikit tau tentang watak dari kawan-kawan saya satu kelompok.  Disini kita belajar tentang manajemen kerjasama tim,manajemen pembagian tugas, dan tentunya manajemen control ego. Rasanya tiada hari tanpa sebuah canda dan tawa, tiada menit tanpa rasa kebersamaan, dan tentunya tiada menit tanpa ejek-ejekan. Mungkin sepintas kelompok ini terlihat seperti preman pasar baik jantan maupun betinanya ga ada yang santai, namun ini menjadi bumbu kebersamaan ditengah kesederhanaan yang baru kita jalani dua minggu di PPDH. Satu hal yang harus digaris bawahi adalah “Bahagia itu sederhana” untuk mencapai itu yang kita perlukan hanyalah bersyukur atas apa yang telah kita dapatkan. Terkadang dalam hidup kita menemui yang namanya “jalan berbelot” artinya terkadang jalan yang harus kita lewati tidak sesuai dengan rencana dan impian kita, dengan kunci “bersyukur atas apa yang kita dapatkan” jalan yang berbelot itu akan terasa menyenangkan. Seperti layaknya seorang teman atau tim, terkadang ada yang membuat kita nyaman dan terkadang ada juga yang membuat kita gerah berada didekatnya atau berada didalamnya, namun sebuah pepatah mengatakan “kita jangan hanya mau berteman dengan orang atau tim yang membuat kita nyaman, tapi kita juga harus berteman dengan orang atau tim yang membuat kita lebih dewasa, lebih mandiri, dan lebih bijaksana. Kedewasaan, kemandirian, dan kebijaksanaan dalam menghadapi sebuah keputusan tidaklah dihasilkan dari “Sesutu yang nyaman” melainkan dihasilak dari “sesuatu ketidaknyamanan”. Ketika kita dihadapkan dengan lingkungan orang-orang yang membuat kita harus menarik nafas lebih dalam, adalah tetap tenang dan meyakini perbedaan bukan hal yang mengantarkan kita pada perpecahan melainkan perbedaan akan mengantarkan kita menjadi pribadi yang lebih dewasa, mandiri, dan bijaksana. Jangan pernah lari dari kenyataan yang harus kita hadapi, karena lari dari kenyataan bukanlah jawaban atau solusi terbaik, hadapilah kenyataan yang dihadapi selesaikan masalahnya dan ambil hikmahnya. Kontrol diri dengan otak yang dingin, pelajari hal sekeliling, pelajari karakter orant-orang disekitarmu, dan jagalah keharmonisan. Itulah pelajaran-pelajaran berharga yang bisa saya petik selama dua minggu menjalani PPDH di bagian IPD. Awalanya merasa bagaimana gitu (hanya bisa dirasakan tanpa bisa ku ucapkan), namun sekarang yang saya rasakan adalah saya yakin ini adalah jalan terbaik yang harus saya lewati dan inilah kawan-kawan serta tim terbaik untuk saya, yang akan memupuk dan meningkatkan tingkat kesabaran, dan kedewasaan saya. Salam fleksibelitas, boleh bacot, boleh nyocot, asal jangan bacotan dan cocotan berubah menjadi bacokan, keep calm and say “we are not superone but we are superteam” masuk bersama keluar bersama asal jangan merkosa anak orang bersama-sama aja.