Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

CERITA AHAY JEBRET DI JALUR PENDAKIAN GUNUNG CIKURAY PART#2

  • Wednesday, October 30, 2013
  • mansyurahmad.blogspot.com
  • Label:
  • Arti Cinta Yang Tak Memiliki Arti


    Cerita gw lanjutin nih, emang dah ga ada habisnya kalau ditanya pengalaman koplak soal mendaki, tapi sumpah dah dari sekian pendakian yang gw lakuin yang banyak mengandung unsur yang dapat menyebabkan perut kolik, ya pendakian ahay jebret gunung cikuray. Kenal Cuma pas diterminal doank eh becanda selama pendakian udah kaya kenal bertahun-tahun, kaya sebuah pertemanan remaja habis tu lama ga ketemu, dan setelah sekian lama ga ketemu lalau mereka ngadain reuni di gunung, beuuh cakep dah. Pas mendaki cikuray gw merasa kaya bareng nanjak sama sampah, saking parahnya kalau becanda bikin sakit kulit perut. Tapi tunggu dulu walaupun kaya sampah kalau udah becanda, mereka dan kita bukanlah orang yang tega meninggalkan sampah di gunung. Berasa banget dah kekeluargaanya, malu-malu kucingnya Cuma sekitar 15 menitan habis tuh semuanya memalukan haha, pada ga punya kema**an kayanya haha. Gw merasa bangga karena gw bisa mendaki bareng pendaki yang memang sudah banyak pengalaman di bandingin gw.  Gw merasa Cuma seujung kuku aja dibandingin mereka.
                Pendakian gunung cikuray dari pos pemancar sampai ke puncak biayasanya memakan waktu sekitar 6-7 jam (kata orang sih), namun kita mendaki hamper 8 jam, itu pun Cuma sampai pos 6 doank nah disitu tuh kita mendirikan tenda. Karena dijalan kebanyakan becanda jadi keasyikan banget tuh kalau udah duduk, jalannya Cuma 10 menit istirahatnya 15 menit, memang benar-benar pendaki cepat lelah, letih,Lesu, lunglay dan lelok kata desta sang pria yang memiliki calon pacar berprofesi sebagai dokter. Ini nih yang ga kalah koplak selama perjalanan kalau ada cengcengan soal pasangan desta kena bully nya “noh yang pacar nya dokter” gw sih ga tau itu bener pa kaga, soalnya yang ngecengin dia “dokter” kan temen2nya noh (kang romi, kang isman, sam mba hanny), tapi sejujurnya sih gw ga yakin seorang dokter mau sama pendaki gunung haha.ada satu cerita koplak yang diceritain dokter desta dia bilang “ada cowo seorang pendaki yang naksir cwe, nah bapaknya ga terima anak cwe nya di taksir sama pendaki, sampai-sampai bapak tuh cwe bilang “dari pada anak gw dikasih sama seorang pendaki gunung meningan gw kasih sama buaya aj”. Gw sih heran tuh sama bapaknya kok rela anaknya dikasih sama buaya, padahal ‘lelaki yang suka mendaki gunung itu romantic dan manis, kalah lah drama-drama korea yang alay dan sering mengumbar kejablayan ga bermutu” sumpah dah lelaki pendaki gunung itu ROMANTIS. Oia nih kalau ga percaya gw kasih bukti, gw kan pendaki gunung nih ya walaupun Cuma pendaki gunung abal-abl dan karbitan tapi tak apalah titel tersebut tak menyurutkan rasa cintaku terhadap gunung yang ada di Indonesia.  Waktu gw masih awal-awal mendaki dan gw masih mengenal yang namanya cinta, “dulu gw pernah punya cita-cita bisa mengatakan I LOVE YOU dan melamar wanita yang gw cintai di puncak gunung fujiama buahaha gimana ga romatis coba di atas puncak gunung tertinggi di Negara jepang dengan suasana dingin salju yang menusuk tulang, dan untung-untung sekaligus bisa melihat hamparan sakura yang sedang mekar pasti ga nolak deh wanita tersebut gw sematin cincin tunangan di jari manisnya, beuh habis tuh gw minta foto bareng sambil gw peluk calon istri gw itu haha” itu dulu men sewaktu gw masih mengenal cinta, sekarang bagi gw cinta tidak lebih baik dari kentut atau berak “menahan boker atau kentut bisa bikin kita sakit, beda ketika ketika saat ingin boker atau kentut lalu kita mengeluarkannya, beuh rasanya plong banget bray’, nah sama kejadiannya kaya cinta ketika sebuah cinta ditahan-tahan maka rasa sakitlah yang akan kau dapatkan, apalagi sampai pada sauatu masa yang namanya “berharap”, beuh masih zaman anak muda banyak berharap tanpa kerja? Mati aja deh kalau ada anak muda kaya gitu, nah ketika kita memiliki rasa yang namanya cinta pada lawan jenis kita, maka cepatlah ungkapkan sebelum semuanya terlmbat, urusan diterima apa engga mah itu urusan belakangan, karena tak ada cinta yang tidak di ungkapkan kecuali orang tersebut terlalu mencintai dirinya sendiri. Gw bisa bercerita kaya gini karena gw terinspirasi dari kisah cinta “seorang pendaki (desta) dengan seorang dokter (sebut saja bunga), kalau gw ga denger kisah cintanya bos desta gw mana mungkin gw berani menceritkan  kisah cinta gw yang romantic. Kesimpulan yang bisa gw tarik dari kisah “cinta” adalah cinta=kentut=boker, cinta mengandung banyak arti, bisa cinta wajahnya, bisa cinta bodynya, bisa cinta hartanya, bisa juga cinta gunung cewe nya bray, tapi ada juga cinta sejati yang memang dijalani oleh seseorang (wanita dan pria) yang benar-benar bertanggung jawab. Menurut gw sih kalau cinta itu tidak dinilai dari seberapa lama kita menjalin “pacaran” tapi dinilai dari sebarapa lama pasangan tersebut mampu mengarungi bahtera rumah tangga, dengan jalan menikah, bukan dengan jalan menjalin pacaran selama-lamanya, karena semakin lama menjalin pacaran gw sih yakin malah semakin banyak maksiatnya bray ga perlu gw sensor dah buktinya banyak banget kan remaja yang udah ga virgin, goa surganya pasti udah jebol, lembah gunung kembarnya pun pasti udah melar wkwkwk. Oia bray ini quote yang berhasil gw ciptain di saat otak selangkangan gw sedang cerdas “begitu banyak gunung di negeri dan di dunia ini termasuk gunung kembar kaum hawa, namun dari sekian banyak gunung yang bertebaran tersebut hanya ada satu gunung yang benar-benar menjadi target utama yang sangat didambakan seorang pendaki karena dinilai gunung tersebut paling special, sama hal nya dengan gunung kembar hanya ada satu pemilik gunung kembar yang akan dipilih seorang lelaki pendaki untuk menemani hidupnya sampai akhir menutup mata”

    0 komentar:

    Post a Comment