Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

JALUR PENDAKIAN GUNUNG MERBABU (3142 mdpl)

  • Friday, September 5, 2014
  • mansyurahmad.blogspot.com
  • Label:



  • #BsecampMerbabu


    #SavanaMerbabu

    #PosIV

    #KentengSongo

    #Eidelweis

    #JalurSelo
    Ini kali pertamanya saya mendaki gunung di daerah Jawa Tengah, ketika itu ide untuk melakukan peendakian gunung merbabu muncul ketika saya dan tim saya (Irwan, Fauzi, Fardi, Andi, Candra, Bastyan, dan Widigdo), kala itu salah satu dari mereka (Candra) mengenakan Carrier Bag dan ada gantungan kuncinya yang bertuliskan rute peta pendakian gunung merbabu, kemudian saya menanyakan padanya, “bagus ga gunung merbabu pemandanganya?, gimana dengan tracknya?”, denga ringan si Candra menjawabnya “gampang kok bang tracknya, view nya juga bagus” dengan spontan saya pun menyahut pernyataanya “wah kapan-kapan bisalah lu ajak gw kesana, hahaha”, dia pun mengiyakannya. Sekitar satu bulan pasca pendakian gunung ciremai (3078 mdpl) yang merupakan gunung tertinggi di daerah  Jawa Barat, saya menindaklanjuti rencana pendakian tersebut dan mengumpulkan kembali anak-anak yang berminat gabung, dan mengkordinasikannya dengan Candra, yang saya mintai bantuannya untuk menjadi tour guide pendakian gunung merbabu, anggota pun terkumpul (saya, candra, bastyan, andi, fardi) dan rencana serta persiapan untuk pendakianpun siap, dan kita mendapatkan satu anggota baru dari Universitas Gajah Mada yaitu Fandi kebetulan juga dia sudah 5 kali melakukan pendakian ke gunung merbabu, lengkaplah sudah rencana dan persiapanpun sudah matang. Waktu untuk melakukan pendakian pun tiba, kita brangkat dari Klaten (basecamp), menuju pintu pendakian di Boyolali kita berenam menggunakan sepeda motor karena cuma itu sarana trasnportasi yang efektif untuk mencapai tempat tujuan, waktu tempuhnya sekitar 2, 5 jam.  Setibanya di pos pendakian pertama kita mengurusi surat izin masuk (SIMAKSI) Taman Nasional Gunung Merbabu, dan menitipkan motor ditempat penitipan. Surat izin dan asuransi sudah di dapat, motor sudah dititipkan, tinggal packing ulang, karena saat itu banyak keperluan terutama logistic yang dibeli dijaalan jadi belum sempat dipacking secara benar. Setelah semua beres, sekitar pukul 10.50 kita mulaiu melakukan pendakian saat itu cuaca memang cukup tidak bersahabat, agak mendung dan kabutnya pun lumayan tebal. Sekitar satu jam kemudian kita pun sampai di pos pertama, kita istirahat untuk melakukan sholat dzhur sekaligus kita jamak dengan sholat ashar, supaya tidak berabe karena harus gonta-ganti pakaian sholat.  Setelah sholat selesai kita semua melanjutkan perjalanan, selama perjalanan kita sama sekali tidak berpapasan dengan pendaki lainnya, baru sekitar di pos 4 kita bertemu dengan pendaki lainnya. Belum setengah perjalanan kita dicegat oleh hujan yang cukup lebat, namun saat itu kita memutuskan untuk terus melaju sampai ke pos yang paling dekat ke puncak, hujan yang begitu deras sehingga menambah berat barang bawaan karena basah serta dinginya udara yang menusuk tulang tak menurunkan semangat untuk terus sampai ke puncak. Selama perjalanan walaupun bawaan berat dan dinginya udara menusuk tulang tetapi kita terus ditemani oleh canda tawa yang riang, dan sesekali kita pun istirahat sambil menikmati makanan kecil yang kita bawa untuk sekedar menambah energi. Medan yang kita lalui tidak seberat saat pndakian gunung ciremai, medannya relative lebih mudah, dan tipe vegetasi hutannya pun berbeda lebih di dominasi oleh savana, jalur yang kita lewati naik turun bukit, pemandanganya pun cukup indah walaupun cuaca sedang buruk, view nya seperti bukit teletubies, dan sesekali ketika kabut turun puncak gunung merapi pun terlihat, waktupun tak terasa sudah sore sampai kita di pos terakhir yang paling dekat dengan puncak, kita pun memutuskan untuk mendirikan tenda dan istirahat disana, saat kita mendirikan tenda hujan mulai reda, namun cuaca dingin tetap menyelimuti kebersamaan kita, sambil mendirikan tenda, beberapa anak mempersiapkan peralatan untuk memasak, dan memasak makanan secukpnya ala pendaki, yang penting layak dimakan dan mampu menambah energi. Perut pun terisi dengan penuh tinggal melaksanakan sholat magrib sama isya, lalu istirahat karena dini hari masih haru bangun untuk melanjutkan perjalanan ke puncak, selama kita istirahat hujan kembali mengguyur tenda kita, sampai ada beberapa titik dari tenda kita bocoar sehingga memaksa salah satu dari kita untuk keluar membetulkan bagian yang bocor setelah semua itu beres kita pun mulai tidur walaupun berdesak-desakan, karena tenda yang harusnya diisi oleh 5 orang kita isi 6 orang, tapi itu semua tetap menjadikan kita untuk saling berbagi, hingga sampai pada saat malam hari kita semua serentak terbangun karena udara di dalam tenda sangat sedikit sehingga kita susah bernafas dan akhirnya pintu tendapun kita buka sampai waktu kita melanjutkan perjalanan ke puncak, perjalanan ke puncak baru kita lakukan setelah menunaikan sholat subuh, perjalanan yang kita tempuh untuk sampai puncak dari tempat kita mendirikan tenda waktunya kurang lebih 1,5 jam.  Kegelapan pun mulai pergi, namun sang surya belum Nampak juga karena terhalangi oleh kabut yang sangat tebal, sampai puncak pun kita tidak dapat menikmati sangsurya terbit, yang terlihat hanya seberkas cahaya saja yang terhalangi oleh kabut tebal. Namun semua itu tetap kita sukuri, karena berkesempatan bisa melakukan pendakian ke gunung merbabu, sang surya yang tak kunjung datang menghangatkan, namu kehangatan dalam kebersamaan masih kita dapatkan, kebersamaan yang didapatkan melakukan pendakian gunung berbeda dengan kebersamaan yang didapatkan dari kegiatan lainnya, karena mempunyai cirri khas yang berbeda. Melakukan pendakian gunung ibarat kita hendak mencapai tujuan yang kita targetkan semakin besar tujuan yang hendak kita capai maka ujian ataupun tantangannya pun semakin besar, begitupun naik gunung, semakin berat tantangannya maka akan semakin terasa sensasi kepuasannya terutama setelah sampai puncaknya.  Namun saat perjalanan pulang cuacanya cukup bersahabat sehingga kita masih bisa menikmati keindahan gunung merbabu, walaupun kita tidak bisa melihat gunung kember sindoro-sumbing dari puncak merbabu, namun kita masih bisa melihat indahnya bukit-bukit hijau seperti bukit teletubies. Samapai jumpa dikisah pendakian gunung selanjutnya, semoga kisah saya sedikit memberikan gambaran tentang keadaan gunung merbabu, dan semoga kisah ini bermanfaat.

    0 komentar:

    Post a Comment