Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image Demo image

PENDAKIAN GUNUNG CIREMAI (3078mdpl)

  • Saturday, March 16, 2013
  • mansyurahmad.blogspot.com
  • Label:







  • Kami mahasiswa IPB yang gemar melakukan suatu perjalanan yang hendak mencari dan menikmati indahnya alam indonesia melakukan suatu perjalanan untuk menaklukan gunung ciremai yang memiliki ketinggian 3078mdpl, secara administratif gunung ini berada di kabupaten kuningan dan kota Cirebon.  Gunung ciremai merupakan gunung tertinggi di tatar sunda.  Tim kami yang beranggotakan tujuh orang,yaitu irwan (ketua rombongan), fauzi, fardi, andi, bastiyan, candra, dan widigdo.  Waktu itu tepat pukul 7.30 tanggal 28 Desember 2012 kita berangkat dari terminal bis baranang siang bogor menggunakan bis menuju kuningan, perjalanan bis yang kita tempuh kurang lebih delapan jam dikarenakan diperjalanan kita terjebak macet.  Sekitar pukul 15.30 kita sampai di kuningan tepatnya dipertigaan arah ke pintu pendakian linggarjati, disana kita istirahat sembari mencari angkot yang kita sewa untuk mengantarkan kita ke pos pendakian pertama, sebelum melanjutkan perjalanan ke pos pendakian, sebagian anak-anak ada yang tidur, makan, dan membeli perlengkapan logistik.  Tepat pukul 16.00 kita melanjutkan perjalanan ke pos, yang waktu tempuhnya kurang lebih 30 menit, jalur yang kita lewati ternyata melewati gedung linggarjati yang merupakan tempat bekas melakukan perundingan (perundingan linggarjati) anatara Indonesia dan belanda. Skitar pukul 16.30 kita sampai di pos pendakian, disana saya melapor ke pos sekaligus mengisi form pendaftaran untuk melakukan pendakian, setelah itu kami bergiliran sholat. Karena waktu itu cuacanya jelek, hujan deras dank abut tebal menyelimuti gunung ciremai.  Kita putukan untuk menginap dahulu di pos sampai hujan reda untuk melakukan pendakian.  Tenda yang kita bawa ternyata kurang karena kapasitas tenda yang kita bawa hanya muat untuk 5 orang saja, disana kita di bantu penjaga pos mencari tenda sewaan, dan akhirnya kita dapat.  Hari semkin sore dan malam pun tiba, namun hujan tak kunjung reda, selama itu kita gunakan waktu untuk senndau gurau, dan ngobrol bersama bapak-bapak tukang jualan aksesoris perlangkapan naik dan oleh-oleh, ternyata bapak itu sudah sangat sering mendaki gunung ciremai pas dia masih muda, kita diceritkan banyak hal dari dia mulai dari rute, pos yang kita lewati, hal mistik dan larangan yang tidak boleh dilakukan selama kita mendaki gunung ciremai.  Ternyata waktu itu selain kita ada juga para sispala yang hendak akan mendaki juga mereka adalah anak-anak SMA kuningan, anggota tim kami (fauzi) sempat ngobrol-ngobrol dengan salah satu anggota dari tim sispala tersebut, para sispala tersebut berencana melakukan pendakian pada malam hari, namun karena cuaca buruk dan dari pihak balan taman nasional gunung ciremai melarang kita untuk melakukan pendakian pada malam hari dikarenakan cuaca tersebut, akhirnya mereka pun menunda jadwal pendakian sampai subuh.  Awalnya kita akan ikut bersama mereka, karena pertimbangan kita belum tau jalannya sedangkan mereka sudah lima kali mendaki gunung ciremai.  Sebelum melakukan pendakian kita sempat diselimuti rasa takut dan khawatir, maklum beberapa hari sebelum kita merencakan mendaki gunung ciremai, kita dicerikan oleh teman kami yang tak lama melakukn pendakian dan waktu mereka mendaki gunung ciremai, mereka bertemu dan melihat sosok gaib, waktu itu saat masih siang mereka memang sempat berkata kotor (salah satu larangan), dan akhirnya pas mereka mendirikan camp malam hari mereka di datangi para sosok gaib. Hal tersebut cukup membuat kami jiper belum lagi si bapak-bapak yang kita ajak ngobrol pun memebenarkannya, kalau kita berkata kasar ataupun kotor, para lelembut penjaga disana suka menampakan dirinya.  Dengan rasa ragu-ragu karena cuaca yang buruk. Namun kita  berpikir saying banget sudah jauh-jauh sampai kesini kalau sampai pendakian tidak jadi.  Kita tetap melukan pendakian dan kita putuskan sekitar pukul 03.00 dini hari kita akan memulai mendaki.  Setelah panjang lebar kita ngobrol bersama bapak-bapak penjaga tadi, akhirnya kita mendapat tumpangan tidur untuk beristirahat dirumahnya bapak-bapak tadi.   Selama kita beristirahat kita juga ngobrol-ngobrol dengan tim kami, karena dua nggota dari tim kami adalh adik kelas dari fakultas lain mereka ikut karena di ajak andi (kakak kelasnya mereka), dan satulagi adalah widigdo, nah ternyata Bastiyan dia pernah mendaki gunung Semeru (salah satu gunung yang sangat ingin saya daki), dia ikut dalam acara pendakian bersama yang di adakan oleh avtech. Setelah beberapa lama ngobrol ngaler-ngidul, tak terasa waktu sudah larut, dan akhirnya kita pergi ke rumahnya bapak penjaga tadi untuk tidur, tim kita bersama tim sispala pun akhirnya tidur di rumah bapak penjaga.  Sekitar pukul 03.00 dini hari para sispala tadi sudah jalan kembali utnuk melanjutkan pendakian, kita baru jalan kembali sekitar pukul 03.30 sekitar pukul 04.30 kita istirahat dahulu untuk melaksanakan sholat subuh, dan sekitar pukul 05.00 kita melanajutkan perjalanan lagi.  Trek yang kita tempuh memiliki kemiringan sekitar 90 derajat, dan jalur yang kita lewati adalah jalur paling terjal di antara dua jalur lainnya. Selain treknya yang nanjak terus dan terjal, titik pendakian dari gunung ciremai adalah di ketinggian 600mdpl. Sudah jelas itu menambah beratnya medan yang kita daki.  Jalur pendakian via linggarjati tidak memiliki sumber air adapun sumber air terakhir ialah di pos pertama yang  letaknya masih sangat dekat dengan pintu tempat kita melakukan registrasi untuk pendakian.  Bawaan yang kita bawa lebih dari biasanya, karena  kita membawa banyak air, hanya tas widigdo saja yang super ringan karena dia Cuma membawa tas ransel gembel.  Selama perjalanan kita banyak istirahat selain karena lelah kita juga menikmati indahnya alam gunung ciremai, kita membandingkan dengan gunung-gunung yang pernah kita daki sebelumnya, bagi saya sendiri pendakian gunung ciremai adalah pendakian saya yang ke empat.  Selama perjalanan pun kita tidak luput dari sendau gurau, walaupun badan sudah terasa di bejek-bejek kita tetpa melakukan pendakian sampai di pos tempat mendirikan tenda yang paling aman dari terpaan badai. Sekitar pukul 15.30 kita baru sampai di tempat kita mendirikan tenda, kita istirahat sejenak lalu kita bergiliran untuk mendirikan sholat setelah itu kita mendirikan tenda dan beres-beres, setelah tenda berdiri kita memutuskan untuk mendaki ke puncak memburu sunrise, dan setelah berunding fardi memutuskan untuk tidak ikut dan memilih untuk tidur di tenda. Sekitar pukul 16.05 kita (saya,fauzi,widigdo,andi,candra, dan bastian) melajutkan sampai ke puncak, perjalanan untuk sampai puncak dari tempat kita mendirikan tenda kurang lebih sekitar 1,5 jam, setibanya kita di puncak, kita langsung disuguhi dengan pemandangan kawahnya yang memukau, dan kita berasa sperti di atas awan, walaupun kita tidak dapat  melihat surise, kita di puncak hanya sekitar 15 menitan sehabis foto2 kita langsung turun kembali sambil agak lari karena taakut kehujanan di jalan, dan petir pun sudah terdengar bunyinya, suaranya seperti tepet di atas kepala kita, itu menambah ketegangan dan adrenalin pun semakin terpacu. Perjalan turunya lebih cepat dari pendakian waktu yang kita butuhkan hanya sekitar 45 menit saja.  Setibanya di camp kita istirahat dan kembali bergiliran untuk menunaikan sholat

    B.E.R.S.A.M.B.U.N.G.....

    0 komentar:

    Post a Comment